Jerman Kecam Iran dan Akan Jatuhkan Lebih Banyak Sanksi
Ini terkait dengan cara Iran dalam mengatasi protes rakyat yang dipicu kematian Mahsa Amini.
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengecam keras pemerintah Iran atas tindakan penumpasan berdarahnya terhadap protes di negara itu dengan mengatakan Jerman berdiri "bahu-membahu dengan rakyat Iran."
Scholz mengatakan hari Sabtu (12/11) protes yang sedang berlangsung yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun pada 16 September setelah penahanannya oleh polisi moralitas Iran tidak lagi "hanya masalah aturan pakaian" tetapi telah berkembang menjadi perjuangan untuk kebebasan dan keadilan.
Protes telah tumbuh menjadi salah satu tantangan berkelanjutan terbesar bagi teokrasi Iran sejak bulan-bulan kacau setelah Revolusi Islam 1979.
“Kami hampir tidak dapat membayangkan seberapa besar keberanian yang dibutuhkan,” kata Scholz dalam pidato video mingguannya. “Lebih dari 300 orang tewas, puluhan hukuman mati dan lebih dari 14.000 penangkapan. Sejauh ini. Mereka yang berdemonstrasi menentang penindasan di Iran mempertaruhkan nyawa mereka, dan seringkali juga nyawa orang yang mereka cintai, dan menghadapi kemungkinan penyiksaan dan puluhan tahun penjara.”
Ratusan ribu orang di Jerman dengan akar Iran takut atas nasib kerabat mereka dan “terkejut serta muak dengan apa yang dilakukan rezim Mullah terhadap para demonstran,” kata kanselir. “Jelas bahwa pemerintah Iran bertanggung jawab penuh atas serentetan kekerasan ini.”
Scholz mengatakan Iran akan menerima sanksi tambahan atas penumpasan brutalnya dan keputusannya untuk mengirim ratusan drone ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Para menteri luar negeri Uni Eropa diharapkan menyepakati sanksi tambahan saat mereka bertemu pada hari Senin (14/11).
Menteri luar negeri Jerman pada hari Jumat (10/11) menolak keluhan rekannya dari Iran bahwa dia mengambil sikap "intervensi" atas protes di Iran dan menolak janjinya akan tanggapan "tegas".
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, memperingatkan rekannya dari Jerman, Annalena Baerbock, bahwa dia mengambil sikap "intervensi" atas protes di Iran. Baerbock telah berpidato di parlemen Jerman di mana dia mengatakan Berlin tidak akan menyerah dalam mengejar sanksi lebih lanjut terhadap Teheran atas tindakan keras protes.
Menanggapi ancaman konsekuensi Amirabdollahian untuk posisi Jerman, Scholz berkata, “Pemerintahan seperti apa yang Anda buat jika Anda menembak warga negara Anda sendiri? Mereka yang bertindak sedemikian rupa pasti mengharapkan kita untuk mundur.” (AP)
Editor : Sabar Subekti
Pemutaran Film Bertema Toleransi, PGI Ingatkan Kemajemukan ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Jacklevyn Man...