Jerman Mulai Sidang Pengadilan Dengan Tersangka Anggota Hamas

BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Sidang dimulai pada hari Selasa (25/2) di Jerman untuk empat tersangka anggota Hamas yang diduga mengatur penyimpanan senjata di seluruh Eropa.

Mereka dituduh mencari dan mendirikan depot senjata untuk kelompok militan di seluruh Eropa sehingga militan kemudian dapat menggunakan senjata api dan amunisi untuk menyerang target Israel dan Yahudi di benua itu, kata jaksa penuntut saat mengajukan tuntutan tahun lalu.

Senjata-senjata itu diduga dipindahkan ke seluruh Eropa sebagai persiapan untuk serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, kata jaksa penuntut. Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan itu, dan sekitar 250 orang disandera.

Serangan itu memicu serangan udara dan darat Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, yang tidak membedakan antara kombatan dan warga sipil. Kementerian mengatakan lebih dari separuh korban tewas adalah wanita dan anak-anak.

Hamas juga mempertimbangkan untuk menargetkan kedutaan besar Israel di Berlin, area di sekitar Bandara Tempelhof di ibu kota, dan Pangkalan Udara Ramstein Amerika Serikat di Jerman, kata pihak berwenang.

Abdelhamid Al A, Mohamed B, Nazih R, dan Ibrahim El-R, ditangkap pada Desember 2023. Jaksa mengidentifikasi mereka hanya dengan nama depan dan inisial terakhir mereka sesuai dengan undang-undang privasi Jerman.

Keempatnya memiliki posisi penting di Hamas, jaksa menegaskan.

Orang-orang itu diduga mendirikan tempat penyimpanan senjata di Bulgaria pada 2019 dan akhir tahun itu. Mereka berusaha mencari tempat di Polandia tetapi tidak berhasil, kata jaksa. (AP)

Editor : Sabar Subekti