Jerman Siapkan Rencana Rahasia Antisipasi Yunani Kolaps
BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Menjelang tenggat waktu 12 Mei ketika Yunani harus memenuhi kewajiban pembayaran utangnya senilai 240 miliar euro kepada para kreditor negara-negara Zona Euro, Bank Sentral Eropa dan IMF, kekhawatiran terus meningkat karena belum adanya titik terang tercapainya kesepakatan atas agenda reformasi yang harus dijalankan Yunani.
Di tengah penantian itu, Jerman dan negara-negara Zona Euro lainnya menyatakan telah menyiapkan rencana darurat. Bloomberg melaporkan, pada pertemuan menteri-menteri keuangan negara-negara Zona Euro pada hari Jumat (24/4), Yunani mendapat kritik sangat tajam karena sikap kaku negara itu dalam negosiasi agenda reformasi, yang sedianya akan membuka jalan bagi mereka untuk mendapatkan dana talangan lanjutan dari para kerditor. Athena kini dilanda krisis likuiditas yang membuatnya kehabisan uang tunai dengan cepat dan tanpa pinjaman baru negeri itu tidak akan mampu membayar utang-utangnya.
Tidak mengherankan bila Menteri Keuangan Slovenia dalam pertemuan tersebut menyarankan agar negara-negara Zona Euro memulai membicarakan rencana B atau Plan B, untuk mengantisipasi kolapsnya ekonomi Yunani apabila mereka tidak mampu membayar utang.
“Apa yang saya maksud (dengan Plan B) adalah yang akan kami lakukan jika program baru tidak mencapai kesepakatan sesuai dengan waktu yang diberikan kepada Yunani untuk membiayai ekonomi mereka sendiri dan meningkatkan likuiditas," kata Menteri Keuangan Slovenia, Dusan Mramor pada hari Sabtu (25/4) pagi, sebagaimana dikutip Dow Jones. Pernyataannya tentang Plan B telah membuat heboh karena berbagai penafsiran yang ditimbulkannya.
Ia membantah bahwa bila tiadanya kesepakatan akan secara otomatis membuat Yunani keluar dari zona euro.“Plan B itu bisa apa saja," kata dia. Menurut seorang sumber, pernyataan Menkeu Slovenia juga didukung oleh Menkeu Lithuania.
Sementara itu Menteri Keuangan Jerman, Wolfgang Schaeuble, pada hari Sabtu (25/4) membenarkan bahwa adanya persiapan untuk membicarakan Plan B, namun ia menolak menjelaskan apa isi Plan B karena itu merupakan rencana rahasia.
Ketika wartawan menanyakan, apakah Plan B itu merupakan rencana alternatif mengantisipasi gagalnya perundingan dengan Yunani, Schaeuble mengatakan, "Anda tidak seharusnya menanyakan politisi yang bertanggung jawab tentang alternatif," tutur dia.
Menurut dia, yang diperlukan adalah imajinasi untuk membayangkan apa yang akan terjadi. Ia menggambarkan kerahasiaan Plan B itu dengan mebandingkannya dengan rencana rahasia Jerman tatkala akan mengadakan reunifikasi pada tahun 1989.
"Kami menyiapkan rencana B andai Yunani default. Rencana ini ibarat rencana penggabungan Jerman Barat dan Jerman Timur yang saat itu dianggap gila," kata Schaeuble.
Shcaeuble mengisyaratkan dirinya tidak akan membuka kerahasiaan Plan B sebab itu bisa memicu kepanikan.
Yunani masih bersikeras menolak sejumlah agenda reformasi yang disyaratkan oleh negara-negara Zona Euro, diantaranya perihal memangkas gaji dan pensiun, menjual aset, serta sistem pajak baru. Standard & Poor's (S&P) memprediksi Yunani bakal kekeringan likuiditas pada pertengahan Mei 2015 besok.
Pekan lalu, Yunani mewajibkan perusahaan milik negara menaruh dana mereka di bank sentral agar likuiditas terjaga.
Sementara itu, pejabat Yunani mengatakan para negara-negara Zona Euro belum membicarakan Plan B. Dan ia memastikan pada hari Kamis mendatang PM Yunani, Alexis Tsipras akan bertemu dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel dalam pertemuan pemimpin-pemimpin Zona Euro. Di situ, menurut pejabat yang tidak mau disebutkan namanya, Tsipras akan meyakinkan Jerman bahwa negara tersebut akan menjalankan kewajibannya dan perjanjian akan tercapai bulan ini.
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...