Jerman Tangguhkan Sepenuhnya Jaminan Kredit Ekspor dan Investasi di Iran
BERLIN, SATUHARAPAN.COM-Pemerintah Jerman mengatakan pada Jumat (23/12) bahwa pihaknya secara resmi menangguhkan kredit ekspor dan jaminan investasi untuk bisnis di Iran setelah tindakan keras pihak berwenang terhadap protes.
Kementerian Ekonomi mengatakan juga telah menangguhkan "format ekonomi" lainnya, termasuk dialog tentang masalah energi, mengingat "situasi yang sangat serius di Iran."
Jaminan kredit ekspor melindungi perusahaan Jerman dari kerugian saat ekspor tidak dibayar. Jaminan investasi diberikan untuk melindungi investasi langsung oleh perusahaan Jerman dari risiko politik di negara tempat mereka dibuat.
Kementerian tersebut mengatakan bahwa penggunaan instrumen tersebut untuk proyek-proyek di Iran ditangguhkan selama beberapa dekade sampai ada "fase pembukaan singkat" dari tahun 2016 sebagai hasil kesepakatan Iran dengan kekuatan dunia, termasuk Jerman, mengenai program nuklirnya. Dikatakan bahwa jaminan diberikan atau diperpanjang untuk beberapa proyek pada periode itu, tetapi tidak ada yang baru sejak 2019.
Pemerintah Jerman sekarang telah memutuskan untuk "menangguhkan sepenuhnya" jaminan tersebut, tambahnya, dan pengecualian hanya dapat diberikan jika ada alasan kemanusiaan yang kuat. Perdagangan Jerman-Iran mencapai 1,76 miliar euro (hampir US$1,9 miliar) pada 2021 dan 1,49 miliar euro dalam sembilan bulan pertama tahun ini, kata kementerian itu.
Protes nasional meletus pada bulan September setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun, ditahan oleh polisi moralitas karena diduga melanggar aturan ketat berpakaian di Iran untuk perempuan. Mereka sejak itu berubah menjadi seruan untuk menggulingkan ulama yang berkuasa di Iran. Pihak berwenang telah berusaha untuk membasmi demonstrasi dan meningkatkan tekanan pada kritik.
Sejak protes dimulai, Amerika Serikat dan Uni Eropa memberlakukan sanksi tambahan terhadap Iran atas perlakuan brutalnya terhadap para demonstran dan keputusannya untuk mengirim ratusan drone ke Rusia untuk perangnya di Ukraina. Jerman mendorong pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia PBB bulan lalu yang memilih untuk mengutuk tindakan keras tersebut dan menciptakan misi pencarian fakta independen. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...