Jihad Islam di Gaza dan Militer Israel Saling Serang
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Rabu (13/11) pagi suasana di Israel diributkan oleh suara sirene, peringatan adanya serangan roket yang diluncurkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina ke wilayah Israel Selatan.
Sirene peringatan serangan roket berbunyi di komunitas dekat perbatasan dengan Gaza, dan tak lama kemudian di dekat Latrun dan Beit Shemesh di luar Yerusalem. Warga melaporkan mendengar ledakan keras, yang tampaknya pencegat rudal dari sistem pertahanan Iron Dome mengenai roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza.
Salvo lain kemudian ditembakkan ke arah selatan kota Netivot diikuti oleh satu tembakan menuju Ashkelon dan komunitas tetangga, menurut laporan Jerusalem Post.
Setelah tembakan roket, militer Israel (IDF_ menyerang beberapa target Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jalur Gaza, menewaskan dua warga Palestina yang diidentifikasi sebagai Khaled Moawad Faraj, 38 tahun, seorang komandan lapangan kelompok itu, dan Alaa Ashtyawu yang berusia 32 tahun.
PIJ, menurut Jerusalem Post, mengkonfirmasi bahwa Faraj, komandan brigade utama kelompok itu, terbunuh dan memperingatkan akan adanya pembalasan. Kementerian kesehatan Gaza mengatakan bahwa jumlah korban di kalangan Palestina sejak Selasa (12/11) pagi adalah 12 orang. Sedangkan IDF mengatakan mayoritas korban adalah militan PIJ.
Lebih dari 220 roket ditembakkan ke Israel selatan dan tengah, setelah IDF membunuh komandan PIJ Bahaa Abu al-Ata dalam serangan udara. IDF mengatakan bahwa 90 perse roket yang ditembakkan ke daerah perumahan dicegat oleh rudal Iron Dome. Dari roket yang tidak dicegat, 60 persen jatuh di tempat terbuka.
Lusinan roket ditembakkan oleh PIJ jatuh di Jalur Gaza, termasuk yang dilaporkan menghantam kantor Komisi Independen Palestina untuk Hak Asasi Manusia yang berada di lantai lima gedung kantor Al-Harara di Kota Gaza.
Hamas Tidak Terlibat
Menurut juru bicara IDF Brigjen Hidai Zilberman, Hamas belum terlibat dalam pertempuran tetapi "situasinya rapuh." "Kami tidak menyerang Hamas dan target PIJ yang kami serang tidak berada di pusat Kota Gaza seperti gedung berlantai lima... Kami tidak ingin membunuh warga sipil yang dapat membuat Hamas bergabung."
IDF juga terus mengumpulkan informasi intelijen tentang target PIJ di seluruh jalur Gaza. "Kami memiliki bank data target PIJ yang relatif kaya, dan kami akan terus menyiapkan opsi tambahan, baik defensif dan ofensif," kata Zilberman.
Al-Ata seperti dijelaskan oleh Kepala Staf IDF, Letjen Aviv Kochavi, pada hari Selasa, sebagai orang "yang merusak ketenangan di Israel selatan" dan yang "bertindak dengan segala cara untuk menyabot upaya untuk menenangkan dengan Hamas. Dia adalah bom yang berdetak, dan sampai hari ini bekerja dan merencanakan serangan. Dia bertanggung jawab atas sebagian besar serangan yang terjadi selama setahun terakhir. ”
Militer Israel bekerja sejak bulan Juni untuk menghentikan al-Ata melanjutkan rencananya dan melakukan serangan dan tembakan roket ke Israel.
Editor : Sabar Subekti
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...