Jihadis NIIS Bunuh 150 Tahanan Perempuan Yang Menolak Dinikahi
BAGHDAD, SATUHARAPAN.COM - kementerian Hak Asasi Manusia Irak menyatakan bahwa teroris Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) dikenal sebagai Abu Anas Al-Libi, telah membunuh lebih dari 150 perempuan dan anak perempuan karena mereka menolak mematuhi "jihad pernikahan" (Jihad el-Nikah) yang diberlakukan oleh kelompok ekstrimis tersebut.
Pernyataan yang dikutip situs Al Arabiya, hari Rabu (17/18) itu menyebutkan bahwa nama Libi tidak dikacaukan dengan seorang yang mengunakan nama yang sama yang menjalani persidangan di Amerika Serikat atas tuduhan terorisme.
Libi dilaporkan melakukan serangkaian mengeksekusi terhadap sejumlah perempuan, termasuk beberapa perempuan yang tengah hamil. Hal itu dilakukan di kota Al-Fallujah, Irak, kata Kementerian itu dalm sebuan komunike.
NIIS telah melaksanakan operasi pembunuhan yang luas di kota itu, dan mereka mengubur para korban di dua kuburan massal di daerah Al-Zaghareed di lapangan Joulan dan wilayah Al-Saqlawiya, kata pernyataan tersebut menambahkan.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa militan NIIS mengubah masjid Al-Hadra Al-Muhamadiya di Al-Fallujah menjadi penjara besar. Di sana ratusan pria dan perempuan ditahan.
Jumat lalu, NIIS telah membagikan selebaran yang berisi memungkinkan para miliisinya mendapatkan 'hak untuk jihad pernikahan, dengan mengambil sandera perempuan dan menikahi lebih dari satu perempuan. Disebutkan para miliisi itu juga bisa menikahi perempuan yang bersaudara, atau masih mempunyai hubungan darah seperti bibi, ibu dan masih satu ayah.
Selebaran juga juga menyebutkan militan NIIS diperbolehkan untuk menikahi anak perempuan di bawah 18 tahun.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...