Jika Dunia Ini Restoran, Universitaslah Dapurnya

SATUHARAPAN.COM – Kita semua mungkin sudah tahu bahwa jumlah kalangan intelektual terdidik di Indonesia hanya segelintir saja. Tetapi, jumlah ini berpengaruh dalam pergerakan sejarah bangsa. Mau dibawa ke mana nasib bangsa sesungguhnya ada di tangan kaum intelektual. Surveilah para pemimpin dan decision maker era sekarang, maka kita akan mendapati bahwa nyaris 100% dari mereka adalah alumni mahasiswa!

Teolog Gresham Machen pernah menulis: ”Jika dunia ini adalah restoran yang menyajikan beragam menu ide dan filsafat—yang mayoritasnya melawan Allah—maka universitas adalah dapurnya. Ruang-ruang kuliah menjadi wadah di mana berbagai worldview dimasak sampai matang.”

Betapa stategisnya eksistensi sebuah kampus!

Menjadi mahasiswa bukanlah kebetulan belaka. Meskipun kini kampus banyak disalahgunakan untuk tujuan-tujuan komersial, Allah menempatkan mahasiswa Kristen di kampus dengan satu tujuan: menjadi garam dan terang dunia.

Mahasiswa tidak harus berkeliling dunia untuk mengubah dunia, namun dapat mengambil bagian dalam perbuatan baiknya dengan menerangi (menyatakan kebenaran) dan menggarami (mencegah pembusukan atau kerusakan pada sistem nilai) di lingkungan masing-masing.

Saya salut dengan salah satu kampus di Jakarta yang membuka program Mata Kuliah Korupsi sebagai tanggapan atas korupsi yang telah mengakar di berbagai bidang. Ini adalah tanggapan dari sebuah komunitas pendidikan tinggi terhadap permasalahan bangsa, yang telah membuat sebagian besar masyarakat yang berhak atas kesejahteraan hidupnya, dirampas oleh para koruptor.

Ya, masa mahasiswa adalah juga masa pembentukan nilai-nilai manusia. Masa mahasiswa menjadi strategis karena pada masa itulah idealisme manusia muda mencapai puncaknya. Dan kampus adalah dapurnya para intelektual!

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro