Joe Biden Janji Akan Terus Serang Teroris di Afghanistan
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, berjanji untuk melanjutkan serangan udara terhadap kelompok ekstremis Islam yang menyerang dengan bom bunuh diri di bandara Kabul menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 anggota militer Amerika.
Dia memperingatkan serangan lain "sangat mungkin" dan Departemen Luar Negeri menyebut ancaman itu "spesifik" dan "kredibel."
Pentagon mengatakan kontingen pasukan AS yang tersisa di bandara, sekarang berjumlah kurang dari 4.000, telah memulai penarikan terakhir mereka menjelang tenggat waktu untuk mengakhiri evakuasi pada hari Selasa (31/8).
Setelah mendapat pengarahan tentang misi pesawat tak berawak AS di Afghanistan timur yang menurut Pentagon menewaskan dua anggota afiliasi kelompok Negara Islam (ISIS-K) Afghanistan Sabtu pagi, Biden mengatakan bahwa para ekstremis akan mendapat serangan lebih banyak.
"Serangan ini bukan yang terakhir," kata Biden dalam sebuah pernyataan. "Kami akan terus memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayar."
Dia memberi penghormatan kepada "keberanian dan tidak mementingkan diri sendiri" dari pasukan Amerika yang melakukan pengangkutan udara yang tergesa-gesa terhadap puluhan ribu orang dari bandara Kabul, termasuk 13 anggota militer AS yang tewas dalam pemboman bunuh diri hari Kamis di gerbang bandara.
Evakuasi berlanjut ketika ketegangan meningkat atas kemungkinan serangan ISIS lainnya. Departemen Luar Negeri mengeluarkan peringatan keamanan baru hari Minggu (29/8) pagi waktu Kabul yang menginstruksikan orang-orang untuk segera meninggalkan area bandara "karena ancaman spesifik dan kredibel."
“Komandan kami memberi tahu saya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24-36 jam ke depan,” kata Biden, menambahkan bahwa dia telah menginstruksikan mereka untuk mengambil semua tindakan yang mungkin untuk melindungi pasukan mereka, yang mengamankan bandara dan membantu membawa ke lapangan terbang. Amerika dan lainnya putus asa untuk melarikan diri dari kekuasaan Taliban. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...