Joe Biden Tekan Xi Jinping tentang Masalah HAM
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menekan pemimpin China, Xi Jinping, atas masalah hak asasi manusia di Hong Kong dan Xinjiang, hari Rabu (10/2) malam dalam pembicaraan pertama mereka sejak presiden baru AS itu menjabat pada 20 Januari, menurut Gedung Putih.
Pembicaraan itu menetapkan panggung tentang apa yang bisa terjadi dalam hubungan kontroversial antara dua negara adidaya. Biden menawarkan Xi "salam dan harapan baik" untuk rakyat China pada kesempatan perayaan Tahun Baru Imlek, kata Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Namun, dia dengan membangun fondasinya sendiri untuk hubungan Washington-Beijing, setelah empat tahun penuh gejolak di bawah pendahulunya Donald Trump. Biden segera menantang mitranya atas proyeksi kekuatan China di kawasan Indo-Pasifik, tindakan keras terhadap aktivis pro demokrasi di Hong Kong dan penindasan terhadap jutaan Muslim Uighur di wilayah Xinjiang.
Dalam pembicaraan telepon itu, Biden mengatakan kepada Xi bahwa prioritasnya adalah melindungi keamanan, kemakmuran, kesehatan dan cara hidup rakyat Amerika, dan untuk melestarikan "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan tentang pembicaraan telefon tersebut.
Secara khusus, Biden "menggarisbawahi keprihatinan fundamentalnya tentang praktik ekonomi Beijing yang memaksa dan tidak adil, tindakan keras di Hong Kong, pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang, dan tindakan yang semakin tegas di wilayah tersebut, termasuk terhadap Taiwan," katanya.
Kedua pemimpin juga berbicara tentang pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan proliferasi senjata. “Biden berkomitmen untuk mengupayakan keterlibatan praktis dan berorientasi pada hasil untuk memajukan kepentingan rakyat Amerika dan sekutu kita,” kata Gedung Putih. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...