John Kerry Kunjungi India Bicarakan Investasi
WASHINGTON,SATUHARAPAN.COM – Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengunjungi India yang merupakan perjalanan pertamanya ke luar negeri di tahun 2015 dengan berfokus pada perdagangan dan investasi dengan raksasa ekonomi Asia Selatan.
Dalam perjalananannya kali ini juga akan membawanya ke Jenewa pada Rabu (14/1) untuk melakukan pembicaraan tentang program nuklir Iran dengan rekannya yang berasal dari Iran sebelum dia melakukan kunjungan pertamanya sebagai diplomat tertinggi AS ke Bulgaria akhir pekan ini.
Ini akan menjadi perjalanan kedua Kerry ke India dalam waktu enam bulan, sebagai dua sekutu yang telah bekerja sama untuk memperbaiki hubungan buruk yang pernah terjadi pada awal tahun lalu ketika AS mendeportasi seorang diplomat India.
Dia juga akan membuka jalan bagi kunjungan ke negara Asia Selatan oleh Presiden Barack Obama pada akhir bulan ini yang akan menjadi tamu khusus dalam perayaan di negara tersebut.
Dalam perjalanan ke India, Kerry akan singgah selama beberapa jam di Munich, Jerman Selatan, untuk pertemuan pribadi yang jarang dilakukan dengan Sultan Qaboos di Oman yang sedang sakit.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki mengatakan pembicaraan di Munich akan lebih kepada kunjungan pribadi dibandingkan berfokus pada kebijakan, meskipun dia mengakui bahwa Oman memainkan peranan penting dalam menyelenggarakan pembicaraan rahasia pada 2012 lalu antara Iran dan AS. Kemungkinan pada pertemuan kali ini akan merundingkan kembali terkait dengan nuklir antara Iran dan AS.
Fokus utama dari kunjungan Kerry ke kota India Barat Ahmadabad adalah memberikan kata sambutan pada Vibrant Gujarat Global Investors Summit yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri India yang baru yaitu Narendra Modi.
Ini adalah pertama kalinya AS bergabung dengan konferensi sebagai negara mitra dalam pertemuan puncak dua tahunan yang diluncurkan pada tahun 2003 untuk menarik investasi asing ke daerah yang berbatasan dengan Pakistan.
Perdagangan antara AS dan India saat ini berada di angka USD 100 miliar (Rp 1.260 triliun) dan negara-negara tersebut bertujuan untuk meningkatkan angka hingga USD 500 miliar (Rp 6.303 triliun) dengan tidak menetapkan tenggat waktu.
Para pejabat AS tidak terlalu berfokus apakah nantinya akan ada penawaran besar yang akan ditawarkan selama kunjungan di Gujarat.
Namun dalam KTT tersebut Kerry berkesempatan untuk menampilkan tawaran yang luas bagi sektor swasta Amerika seperti yang telah Modi upayakan untuk mengubah perekonomian India, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri.
“Saya pikir AS akan menjadi pemain dan mitra kunci dalam transformasi dan peremajaan ekonomi India dan ini merupakan solusi bagi kedua negara untuk kedua bangsa tersebut,” kata pejabat senior Departemen Luar Negeri.
Kerry juga akan mengunjungi pabrik otomotif Ford yang akan diresmikan di Gujarat.
Dia akan bertemu dengan kepala eksekutif dari beberapa perusahaan Fortune 500 India untuk membahas kendala dan hambatan dalam memajukan kerja sama ekonomi.
“Kami berpikir bahwa kita telah melihat beberapa kemajuan. Ada beberapa masalah yang rumit, dan saya pikir pemerintah sedang berusaha untuk menyelesaikannya,” kata pejabat AS tersebut.
Di sela-sela KTT, Kerry akan mengadakan pertemuan dengan kerajaan terpencil Himalaya di Bhutan.
Dia akan bertemu dengan Perdana Menteri Bhutan Tshering Tobgay untuk memperkuat hubungan dua negara tersebut di mana salah satunya merupakan wilayah yang terisolasi di dunia.
Di Bulgaria, pada pekan depan dia akan membahas kerjasama keamanan, diversifikasi energi dan perdagangan bilateral. Kerry juga akan menyoroti pentingnya aturan hukum untuk membantu Bulgaria mengembangkan potensi penuh sebagai semangat demokrasi Eropa. (alarabiya.net)
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...