Jokowi Ajak Kobarkan Semangat Kolaborasi Indonesia, Malaysia dan Thailand
LABUAN BAJO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-15 Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand atau IMT-GT yang digelar di Komodo Ballroom, Meruorah Convention Center, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis, 11 Mei 2023.
Dalam pertemuan subregional tersebut, Presiden Jokowi mengajak semua pihak yang terlibat untuk mengobarkan semangat kolaborasi. “Mari kobarkan semangat kolaborasi, khususnya dengan peningkatan daya saing konektivitas, pariwisata, dan investasi untuk mencapai visi IMT-GT tahun 2036,” kata Presiden Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa di usianya yang ke-30 tahun, IMT-GT menjadi kerja sama segitiga emas bagi 85 juta penduduk di tiga negara. Presiden Jokowi pun mengaku senang dengan capaian volume perdagangan IMT-GT di tengah krisis global.
“Saya senang meskipun dilanda krisis global, volume perdagangan IMT-GT berhasil mencapai 618 miliar US dolar di tahun 2021,” katanya.
Presiden Jokowi pun berharap IMT-GT dapat terus mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan ke depannya. Menurutnya, tantangan ke depan bagi ketiga negara tidaklah mudah. “Karena tantangan ke depan tidak mudah, ketidakpastian masih tinggi, rivalitas masih tajam, dan efek domino guncangan ekonomi global masih terus mengancam,” katanya.
Kunjungan Pariwisata
Di akhir sesi, Presiden Jokowi meluncurkan Tahun Kunjungan Indonesia-Malaysia-Thailand 2023-2025. Presiden Jokowi mengatakan bahwa pandemi COVID-19 telah meluluhlantakkan sektor pariwisata dunia. Di kawasan subregional IMT, sektor pariwisata bahkan sempat turun di atas 90 persen.
“Alhamdulillah, sejak tahun lalu, sektor pariwisata mulai bangkit kembali. Pergerakan wisatawan internasional mencapai lebih dari 900 juta dan dipastikan akan terus tumbuh,” katanya.
Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong agar ketiga negara bergerak cepat memanfaatkan peluang tersebut. Setidaknya ada tiga hal yang menurut Presiden Jokowi harus menjadi fokus, yakni peningkatan infrastruktur khususnya konektivitas, penguatan penjenamaan yang inovatif, dan pengembangan turisme digital untuk meningkatkan pelayanan.
“Ini semua untuk memperkokoh ekosistem pariwisata yang tangguh, inklusif, dan sustainable,” tandasnya.
Dalam pertemuan tersebut, selain Presiden Jokowi hadir juga Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, Sekretaris Jenderal ASEAN, Kao Kim Hourn, Presiden Bank Pembangunan Asia (ADB) Masatsugu Asakawa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi bin Ramli, dan Menteri Keuangan, Thailand Arkhorn Termpittayapaisith.
Turut hadir juga mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan itu yaitu Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...