Jokowi: Asia Afrika Merupakan Masa Depan Dunia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo mengatakan negara-negara equator dan kawasan Asia Afrika merupakan masa depan dunia dengan segala potensi sumber daya manusia dan juga potensi ekonomi yang ada oleh karena itu melalui kerja sama Asia Afrika maka kawasan yang maju dan sejahtera bisa diwujudkan.
"Melalui forum ini saya ingin sampaikan keyakinan kita masa depan dunia ada di equator, masa depan kita di dua benua Asia dan Afrika," kata Presiden Joko Widodo saat membuka Konferensi Asia Afrika di Jakarta, Rabu.
Kepala Negara memandang saat ini dalam kerja sama internasional dan arsitektur politik internasional masih terjadi ketidakadilan dan ketimpangan antar kawasan.
"Dunia sekarang ini masih penuh dengan ketidakadilan, tantangan baru (mewujudkan kerja sama internasional) berdasarkan keadilan, kesetaraan," kata Presiden.
Selain dalam arsitektur politik global, ketimpangan juga terjadi dalam hubungan ekonomi dan bidang-bidang lainnya sehingga menghambat kemajuan negara-negara Asia Afrika.
"Untuk melakukan reformasi arsitektur global, membutuhkan kepemimpinan global yang kolektif," katanya.
Kepala Negara menegaskan Indonesia sebagai salah satu negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan juga salah satu kekuatan ekonomi dunia siap bekerja sama dengan semua negara terutama negara Asia Afrika untuk mewujudkan tata hubungan global yang lebih adil dan seimbang.
"Indonesia siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita itu hari ini dan besok kita berkumpul di Jakarta untuk menjawab tantangan. Hari ini dan besok dunia menanti langkah kita dengan membawa bangsa Asia Afrika berdiri sejajar (dengan bangsa lain)," kata Presiden.
Usai menyampaikan pidato, Presiden kemudian meresmikan pembukaan KTT Asia Afrika dengan memukul gong didampingi oleh Presiden Myanmar Thein Sein dan Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi.
Presiden Joko Widodo Rabu pagi menyambut kedatangan para Kepala Negara yang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta Convention Hall.
Para kepala negara yang datang secara bergelombang sejak pukul 08.30 WIB disambut oleh Presiden Joko Widodo yang menunggu di lokasi kedatangan untuk kemudian menuju ruang sidang bersama-sama.
Tampak hadir dan disambut oleh Presiden antara lain Sultan Brunei Darussalam Hasanal Bolkiah, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, Perdana Menteri Palestina Rami Al Hamdallah, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe, Raja Jordania Abdullah II, Presiden Iran Hassan Rouhani dan PM Thailand Jenderal Prayut Chan o cha.
Sebelumnya dalam wawancara khusus kantor berita Antara dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Senin (20/4), Presiden memiliki pandangan bahwa melalui perhelatan yang berlangsung 10 tahun sekali ini, jangan hanya sekadar melakukan sesuatu yang bersifat seremonial, namun juga harus memberikan arti.
Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika yang berlangsung pertengahan April 2015 diharapkan tidak hanya sekadar menjadi memorabilia peristiwa yang terjadi di Bandung 1955 lalu, namun juga diharapkan bisa kembali menyuarakan kepentingan negara-negara di kawasan Asia Afrika terhadap arsitektur politik internasional yang lebih baik. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...