Jokowi Bahas Perbatasan dan Ekonomi dengan PM Timor Leste
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, membahas masalah perbatasan dan perekonomian dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste, Rui Maria de Araujo, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (26/8).
"Tadi dengan yang mulai Bapak Perdana Menteri kita sudah berbicara mengenai perbatasan darat maupun laut atau maritim," kata Presiden Jokowi dalam jumpa pers usai pertemuan dengan Perdana Menteri Republik Demokratik Timor Leste, Rui Maria de Araujo, di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (26/8).
Terkait perbatasan, menurut Presiden Jokowi, masih ada dua titik perbatasan yang belum selesai. Namun, dalam pertemuan yang telah berlangsung, Indonesia dan Timor Leste telah sepakat menyelesaikan pada akhir tahun 2015 ini.
Mengenai perbatasan maritim, Presiden Jokowi melanjutkan, kedua negara sepakat untuk memulai menetapkan perbatasan mulai dari laut bagian utara, baru kemudian masuk ke selatan. "Saya kira ini juga akan cepat diselesaikan," kata dia.
Perekonomian
Sementara itu, terkait masalah perekonomian, Jokowi mengatakan ia dan Perdana Menteri Araujo membahas mengenai perdagangan dan investasi. Dimana Indonesia akan terus berkomitmen untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur dan investasi di Timor Leste.
"Kami akan tingkatkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan. Kita dorong agar investasi perdagangan kita meningkat," ujar Jokowi.
Sebelum melakukan pertemuan bilateral, Presiden Jokowi melakukan pertemuan empat mata dengan Araujo terlebih dulu. Hasil pertemuan tertutup itu yang kemudian akan menjadi dasar pembahasan dalam pertemuan bilateral.
Adapun, kedatangan Araujo ke Indonesia adalah yang pertama kalinya dilakukan setelah menjabat pada 16 Februari 2015. Pemerintah Indonesia mempersiapkan upacara kenegaraan terhadap Araujo.
Dentuman meriam dilakukan selama 17 kali sebagai penanda kedatangan dokter dan juga politisi yang berasal dari Partai Fretelin itu. Araujo diberi kesempatan memeriksa pasukan pengamanan presiden berseragam merah didampingi Presiden Jokowi.
Di dalam pertemuan bilateral, Jokowi didampingi oleh sejumlah menteri seperti Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut B Pandjaitan, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri BUMN Rini Soemarno.
Selain itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono.
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...