Jokowi Dorong Parpol Berkoalisi Demi Kebaikan untuk Rakyat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo berharap agar partai-partai politik dapat bergabung dalam koalisi besar demi kebaikan rakyat. "Saya hanya bilang cocok (berkoalisi), terserah pada ketua umum partai atau gabungan ketua umum partai, untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk kebaikan rakyat, hal yang berkaitan bisa dimusyawarahkan akan lebih baik," kata Presiden Jokowi usai menghadiri acara silaturahmi Ramadhan yang digelar oleh Partai Amanat Nasdional (PAN) di Kantor DPP PAN Jakarta pada Minggu (2/4).
Ada dua koalisi yang hadir dalam silaturahmi tersebut yaitu Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk pada 4 Juni 2022 dengan anggota Golkar, PPP dan PAN serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB.
Acara itu dihadiri Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Plt Ketua Umum PPP yang juga menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, Mardiono, Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar.
"Saya senang para ketua partai bisa bertemu, bisa bersilaturahmi, dan ini atas undangan dari ketua PAN, Bapak Zulkifli Hasan untuk semua partai yang ada di pemerintah, dalam rangka membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan komitmen kebangsaan, keberlanjutan pembangunan ke depan, alasannya ke sana," kata Presiden.
Dia juga menyambut penggabungan KIB dengan Koalisi KIR. "Nanti ditanyakan urusan itu pada ketua-ketua partai atau gabungan partai yang sudah ada, jangan ditanyakan kepada saya, yang berbicara itu ketua-ketua partai, saya bagian mendengarkan saja," kata Presiden.
Acara silaturahmi itu diawali dengan tausiyah oleh Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah, Abdul Mutti, lalu diisi sambutan Zulkifli Hasan dan Presiden Jokowi serta salat dzuhur berjamaah. Setelah itu, para ketua umum parpol mengadakan pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi. "Tidak ada (pembicaraan soal reshuffle)," tambah Presiden.
Presiden pun hanya menjawab singkat mengenai waktu persisnya "reshuffle" kabinet dan siapa yang akan menduduki jabatan menteri tersebut. "Ditunggu saja," kata Presiden, dikutip Antara.
Terkait ketiadaan dua ketum partai lain dalam pemerintahan yaitu Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Zulkifli Hasan mengatakan keduanya sedang di luar negeri.
“Diundang, yang mengundang sekali lagi, yang mengundang adalah Pak Zulkifli Hasan," kata Presiden. "Ketua umum Nasdem dan PDIP sedang keluar negeri," sambung Zulkifli.
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...