Jokowi: Ekonomi Digital Tumbuh Pesat Berkali Lipat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo menilai bahwa Indonesia memiliki banyak peluang dan kesempatan dalam meningkatkan pengembangan perusahaan rintisan (startup). Hal tersebut antara lain bisa dilihat dari ekonomi digital Indonesia yang tumbuh pesat hingga berkali-kali lipat.
“Ekonomi digital kita tumbuh pesat dan tertinggi di Asia Tenggara, melompat delapan kali lipat dari (tahun) 2020, kira-kira Rp 632 triliun melompat menjadi Rp 4.531 triliun nanti di (tahun) 2030. Artinya, peluangnya besar sekali,” kata Presiden dalam sambutannya dalam acara Peresmian Pembukaan BUMN Startup Day Tahun 2022, pada hari Senin, 26 September 2022, di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten.
Jokowi menyebut, Indonesia juga memiliki potensi lain yakni jumlah pengguna internet yang besar yang mencapai 77 persen dari total penduduk Indonesia dengan penggunaan rata-rata delapan jam 36 menit setiap harinya. Tak hanya itu, Indonesia juga merupakan negara dengan perusahaan rintisan tertinggi keenam di dunia.
“Pertama memang Amerika, India, UK (United Kingdom/Britania Raya), Kanada, Australia, Indonesia, nomor enam. Ini juga sebuah potensi yang besar yang harus kita kembangkan,” kata Presiden.
Meskipun demikian, Jokowi menyebut bahwa masih banyak bidang yang ke depan perlu diatasi dengan teknologi, termasuk dalam bidang pangan, kesehatan, dan UMKM. Presiden menilai hal tersebut merupakan peluang pengembangan perusahaan rintisan di Indonesia.
“Dari kategori yang saya lihat, memang yang paling besar masih di fintech, 23 persen. Kemudian retail ada 14 persen. Padahal tadi kalau dilihat, urusan masalah krisis pangan, urusan pangan ke depan ini akan menjadi persoalan besar yang harus dipecahkan oleh teknologi,” katanya.
Presiden juga menekankan, pembentukan perusahaan rintisan perlu melihat kebutuhan pasar yang ada. Selain itu, perusahaan rintisan juga perlu didukung oleh ekosistem yang berkesinambungan agar dapat berhasil masuk ke pasar dan peluang yang ada.
“Hati-hati, 80 persen sampai 90 persen startup gagal saat merintis. Karena sekali lagi, tidak melihat kebutuhan pasar yang ada,” tegas Presiden.
Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...