Jokowi, Habibie, dan Try Sutrisno Diskusi Tentang Bangsa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), hari Kamis (19/1), melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie dan Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia ke-6 Try Sutrisno di Istana Merdeka, Jakarta.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, yang mendampingi Presiden Joko Widodo, menerangkan bahwa pertemuan dengan tokoh bangsa tersebut dimanfaatkan untuk bertukar pandangan seputar kondisi sosial bangsa Indonesia.
"Habibie, sudah lebih dari tiga bulan ada di luar negeri, belum bertemu Presiden. Habibie bertukar pandangan mengenai kondisi sosial di Indonesia mengenai Pancasila, pluralisme, dan toleransi. Habibie menyampaikan, Presiden memiliki modal besar untuk menjaga kehidupan yang toleran. Masyarakat muslim Indonesia masyarakat yang toleran," kata Praktino di lobby Gedung Utama Kementerian Sekretariat Negara, hari Kamis (19/1) sore.
Praktino mengatakan, mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi ke-4 tersebut meyakini dan menyampaikan kepada Presiden bahwa Indonesia memiliki modal yang kuat untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, ia juga memberikan masukan mengenai pengembangan teknologi di Indonesia.
"Habibie juga memberi masukan mengenai bagaimana memprioritaskan pengembangan teknologi yang mempunyai nilai tambah tinggi. Ada beberapa hal teknis mengenai hal itu yang dibahas tadi," katanya.
Terkait dengan pengembangan teknologi yang bernilai tambah tersebut, Kepala Negara ternyata memiliki pandangan yang sama. Terutama mengenai peluang pembukaan lapangan pekerjaan melalui pengembangan industri teknologi.
"Presiden sangat setuju untuk mengembangkan industri yang memberi nilai tambah tinggi. Bagaimana memberi implikasi luas terhadap tenaga kerja, memberi nilai tambah ekonomi, dan memberi peluang bagi pekerja. Industri pesawat terbang salah satunya," lanjut Menteri Sekretaris Negara.
Pembentukan Badan Pemantapan Pancasila
Sama halnya dengan pertemuan dengan BJ Habibie, Try Sutrisno juga bertukar pandangan mengenai kondisi terkini dari bangsa Indonesia, khususnya mengenai wacana pembentukan Badan Pemantapan Pancasila.
"Intinya pertemuan itu mendiskusikan tentang pemantapan Pancasila. Try mengapresiasi Presiden untuk membuat upaya ekstra bagi pemantapan Pancasila dalam waktu secepat-secepatnya," jelas Pratikno.
Lebih lanjut, dalam kesempatan tersebut Try Sutrisno banyak memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo seputar rencana pembentukan badan tersebut. Masukan-masukan tersebut ia sampaikan melalui sebuah buku karyanya yang membahas tentang pemantapan Pancasila.
"Try memberi masukan tentang pemantapan Pancsila dalam sebuah bukunya. Presiden membaca dan melingkari beberapa gagasan yang ada dalam buku itu. Semua itu akan disampaikan untuk program pemantapan Pancasila," imbuhnya.
Kedatangan kedua tokoh bangsa tersebut merupakan inisiatif dari keduanya yang mengajukan permohonan audiensi kepada Presiden. Pratikno menerangkan bahwa Presiden Joko Widodo amat gembira dengan kedatangan keduanya.
"Kebetulan Pak Try dan Pak Habibie keduanya mengajukan permohonan audiensi dengan Presiden dan langsung kami jadwalkan. Presiden sangat gembira menerima masukan-masukan itu," katanya. (PR)
Ajax Akan Gunakan Lagi Logo Tahun 1928
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Klub sepak bola Liga Belanda, Ajax Amsterdam, kembali menggunakan logo la...