Jokowi: Indonesia Tengah Berperang Sebagai Negara Berdaulat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyatakan saat ini Indonesia tengah berperang sebagai negara berdaulat, Bukan perang fisik, tapi untuk mewujudkan perdamaian kesejahteraan, dan kehidupan rakyat yang bahagia.
"Kita harus menyadari bahwa sejatinya kita saat ini sedang ‘perang’. Bukan perang fisik seperti yang dilakukan oleh para pahlawan pejuang kemerdekaan," kata Jokowi saat membacakan pidatonya kenegaraan di Gedung MPR/DPR/DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari Jumat (14/8).
Menurut Jokowi, Indonesia juga melawan kemiskinan agar kesejahteraan rakyat segera terwujud. Serta meningkatkan kualitas kehidupan rakyat.
Namun, kata dia itu tidak bisa dimenangkan, jika semua elemen bangsa lebih mengedepankan egoisme masing-masing.
“Kemenangan perang untuk memuliakan rakyat tersebut hanya akan terwujud kalau seluruh elemen dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia khususnya Lembaga-lembaga Negara, bersatu padu dan tidak terjebak pada ego masing-masing,” kata dia.
"Secara bersama-sama kita perkuat kedaulatan politik, kemandirian ekonomi, dan kepribadian dalam kebudayaan. Trisakti harus menjadi strategi utama dalam membendung upaya-upaya bangsa lain untuk merongrong kedaulatan, kesejahteraan, dan karakter bangsa Indonesia," kata dia.
Selain itu, kata Jokowi kalau melihat modal sosial dan ekonomi yang dimiliki, peluang Indonesia untuk menjadi negara maju dan sejahtera sebenarnya terbuka lebar. Indonesia mempunyai jumlah penduduk yang besar dan kreatif, kelas menengah yang semakin besar, sistem politik yang demokratis, masyarakat muslim yang moderat, dan menjadi kekuatan ekonomi ke-16 di dunia dengan Pendapatan Produk Domestik Bruto sekitar 10 ribu triliun rupiah.
"Dengan kerja keras, optimisme, dan mengubah sikap konsumtif menjadi produktif, kita akan bermartabat di antara bangsa-bangsa di dunia," kata dia.
Untuk itu, kata Jokowi dalam percepatan untuk menjadi negara adil dan makmur tersebut, tentu dengan dukungan seluruh rakyat Indonesia, sangat ditentukan oleh kinerja dan kekompakan Lembaga-lembaga Negara.
"Kekompakan tersebut juga akan memperkuat sistem presidensial sehingga pemerintahan menjadi stabil," kata dia.
Dengan demikian, pemerintah akan mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...