Loading...
EKONOMI
Penulis: Sabar Subekti 19:20 WIB | Senin, 20 Desember 2021

Jokowi: Jadikan Desa Basis Ekonomi Produktif

BUMN dan perusahaan swasta diminta melibatkan warga desa, agar mereka tidak jadi penonton ketika produk mereka diambil.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Sertifikat Badan Hukum BUM Desa dan Rakornas BUM Desa 2021 di Jakarta, pada hari Senin, 20 Desember 2021. (Foto: BPMI Setpres/Rusman)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo meminta agar rakyat jangan jadi penonton dari hasil perkebunan dan tambang yang diambil dari daerah mereka.

“Hasil-hasil perkebunan yang gede-gede, rakyat hanya menonton, melihat tambang diambil keluar dari daerah, keluar dari desa, rakyat hanya menonton saja,” katanya ketika memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Sertifikat Badan Hukum BUM Desa dan Rakornas BUM Desa 2021 di Jakarta, pada hari Senin (20/12).

“Libatkan (mereka)! Nanti akan saya sampaikan secara tegas melibatkan BUM Desa, BUM Desa Bersama dalam kegiatan-kegiatan mereka,” katanya merujuk pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan sawsa.

Jokowi menekankan pentingnya melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) untuk melakukan transformasi ekonomi di desa. Di masa pandemi, ekonomi pedesaan menjadi salah satu penyelamat di saat perekonomian di perkotaan yang terganggu.

Jokowi mengatakan, “Semuanya harus berani mengubah, transformasi ekonomi di desa ini sangat penting. BUM Desa, BUM Desa Bersama juga harus bertransformasi, tidak rutinitas, tidak menggarap hal-hal yang hanya untuk desa, tapi juga punya visi besar, bisa lari ke pasar-pasar yang lebih besar, apalagi ke pasar-pasar ekspor.”

Desa Sebagai Basis Ekonomi

Jokowi mengajak masyarakat untuk membangun dan menjadikan desa sebagai basis kegiatan ekonomi yang produktif. BUM Desa dan BUM Desa Bersama diminta memacu pertumbuhan usaha baru yang dibutuhkan di masyarakat.

“Tugas-tugas itu yang kita inginkan, bukan mematikan yang sudah ada, berorientasi pada pembentukan usaha baru yang belum ada tapi dibutuhkan masyarakat, bagaimana men-trigger, memacu agar ada usaha-usaha baru di masyarakat yang belum ada tapi dibutuhkan,” katanya.

Dia meminta BUM Desa mengonsolidasikan usaha rakyat untuk memudahkan pasokan yang dibutuhkan masyarakat. Perusahaan swasta dan BUMN juga melibatkan BUM Desa dalam setiap kegiatan yang dilakukan.

“Hasil-hasil perkebunan yang gede-gede, rakyat hanya menonton, melihat tambang diambil keluar dari daerah, keluar dari desa, rakyat hanya menonton saja, libatkan. Nanti akan saya sampaikan secara tegas melibatkan BUM Desa, BUM Desa Bersama dalam kegiatan-kegiatan mereka,” katanya.

 BUM Desa diminta mengembangkan hasil produksi pertanian dan hortikultura ke pasar internasional. Sebagai contoh, sebuah desa di Kalimantan Timur telah mengekspor lidi dari kelapa sawit dan nipah, serta arang kayu halaban.

“Ini bagus, bisa melompat. Kalau ini namanya melompat, karena tidak hanya berjualan di desa itu tidak berjualan untuk domestik tetapi sudah bisa masuk ke pasar ekspor, dan sekarang ini peluang-peluang seperti itu sangat banyak,” kata Jokowi.

Salurkan Dana Desa Rp 400 Triliun Sejak 2015

Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah menyalurkan dana desa sebesar Rp 400,1 triliun sejak tahun 2015 hingga saat ini. Presiden mengingatkan agar penyaluran tersebut dapat dikelola dengan bijak dan tepat sasaran.

“Hati-hati pengelolaan dana desa yang jumlahnya tidak sedikit, jumlahnya sangat besar, sekali lagi Rp 400,1 triliun itu duit gede sekali. Begitu salah sasaran, begitu tata kelolanya tidak baik, bisa lari ke,mana-mana. Ini perlu saya ingatkan,” tegasnya.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home