Jokowi Kecewa Terhadap Kinerja Inspektorat DKI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo mengaku kecewa terhadap efektivitas pengawasan yang dilakukan Inspektorat Provinsi DKI Jakarta. Pasalnya, kejadian masuknya bus Transjakarta baru, tetapi sudah berkarat itu, dianggap kelalaian Inspektorat.
“Kalau efektif, tidak akan ada kekeliruan. Kalau ada penyimpangan, masih ada korupsi, berarti belum,” kata orang nomor satu di DKI yang akrab disapa Jokowi ini, di Balai Kota, Kamis (20/2).
Dugaan mark up atau penggelembungan dana dalam kasus bus Transjakarta baru itu, memang tidak dikatakan secara gamblang oleh Jokowi, karena masih dalam proses pemeriksaan yang sudah berjalan hampir dua pekan ini.
“Belum tahu, baru dicek kenapa harus diberitakan kebobolan, cuma artinya inspektorat itu mendampingi terus, upayanya itu preventif, sebelum kejadian mereka itu seharusnya memberitahu dulu, menginfokan bahwa ini keliru dan tidak benar. Seharusnya tidak boleh kejadian seperti itu, kan ini urusan internal,” ungkap Jokowi.
Jokowi juga menambahkan bahwa kasus tersebut akan dilaporkan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) oleh pihak Inspektorat sendiri, dan ia sangat mendukung upaya tersebut.
“Kemarin sudah dilaporkan ke saya dan katanya mau ke BPKP, itu lebih baik lagi. Tapi kalau sudah kejadian seperti ini, masuk wilayah hukum,” kata gubernur yang suka pakai sepatu kets murah itu.
Sebagai informasi, ada 90 bus Transjakarta dan 18 Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB) yang masuk daftar investigasi. Dan, terdapat lima unit bus Transjakarta gandeng (articulated) dan 10 unit BKTB yang berkarat.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...