Jokowi Lanjutkan Program Revitalisasi Tambak Garam
CIREBON, SATUHARAPAN.COM – Sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo, yang berkeinginan untuk tidak melakukan impor pangan dalam waktu ke depan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan melanjutkan dan menambah program revitalisasi tambak garam. Hal tersebut dikatakan Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono saat mengunjungi tambak garam di Cirebon, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
“Salah satu program pemerintah Jokowi-JK. Dalam sidang kabinet dibicarakan bahwa pemerintah ingin menghentikan impor beras, kedelai, jagung dan garam dalam tiga tahun kedepan,” kata Basuki.
Basuki mengungkapkan, kawasan revitalisasi garam yang dikunjunginya merupakan percontohan kerjasama PU dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, mempunyai luas tambak 1000 hektar.
“Pekerjaannya ini 1000 hektar, dengan nilai Rp 170 miliar, dilaksanakan dari 2012-2014. Diantaranya adalah membangun saluran air sepanjang 30 km, breakwater untuk menahan abrasi laut sepanjang empat km dan termasuk jalan produksi sepanjang delapan km,” Basuki menambahkan.
Basuki menambahkan, dengan adanya program revitalisasi tambak di daerah tersebut, produksi telah meningkat dari 60 ton per hektar menjadi 90-100 ton per hektar.
“Saya akan usulkan kembali untuk dilaksanakan di tahun 2015 karena ada manfaatnya,” kata Basuki. (pu.go.id)
Editor : Eben Ezer Siadari
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...