Jokowi Larang BUMN Pesan Kapal ke Luar Negeri
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Industri galangan kapal nasional mampu membangun seluruh kebutuhan kapal, untuk itu Presiden Joko Widodo meminta industri ini untuk terus berkembang, sehingga dia meminta perusahaan BUMN industri dalam negeri tidak memesan kapal ke luar negeri.
"Saya akan kumpulkan kementerian terkait dan BUMN seperti Pertamian serta PGN. Saya akan larang memesan kapal ke luar negeri karena kita sendiri mampu," tegas Presiden saat mengunjungi industri galangan kapal di Kepulauan Riau didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers di Jakarta, Senin (22/6).
Presiden akan mengumpulkan data yang mendetail tentang kemampuan produksi kapal dan menyesuaikan dengan kebutuhan nasional. Ia juga berjanji akan mengarahkan investor asing untuk memesan kapal di galangan Indonesia.
"Saya mendukung industri galangan kapal nasional, baik di Batam maupun wilayah lainnya. Soal tingkat komponen yang belum seluruhnya dari dalam negeri, akan terus ditingkatkan," kata Presiden.
Jenis kapal yang telah mampu diproduksi oleh industri perkapalan nasional antara lain kapal curah (bulk carrier) sampai dengan 50 ribu DWT, kapal ferry Ro-Ro sampai 19 ribu DWT, tanker 30 ribu DWT, landing craft tank, LPG carrier, kapal penumpang, kapal patroli cepat dan lain-lain.
Maraknya pesanan dan dibukanya tender kapal oleh pemerintah dan BUMN juga menjadi harapan pelaku industri mengoptimalkan kapasitas produksi.
Ketua Umum Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Sarana Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Eddy Kurniawan Logam mengatakan, saat ini utilitas galangan kapal nasional sebesar 60 persen.
"Dengan pengadaan kapal oleh pemerintah, kami yakin utilitas bisa 100 persen,” kata dia. (Ant).
Editor : Eben Ezer Siadari
KIPMI: Vaksin Program Nasional Tidak Mengandung Babi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pembina Komunitas Ilmuwan dan Profesional Muslim Indonesia (KIPMI) dr. Ra...