Jokowi Mengaku Masalah Banjir Belum Bisa Rampung Semua
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Hujan yang mengguyur Jakarta selama sehari pada Rabu (8/1) kemarin, menyisakan banjir di sejumlah titik. Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) mengakui meski dirinya sudah melihat lapangan (blusukan), sampai menginstruksikan langsung kepada jajaran di bawahnya untuk membenahi saluran air, namun masalah banjir bukanlah masalah yang dapat ditangani dalam waktu setahun.
“Sudah saya ajak muter-muter semuanya kan, sudah dikeruk tapi memang belum rampung, yah ngomong apa adanya saja, belum rampung semuanya,” tandas Jokowi di Balai Kota, Kamis (9/1).
Jika melihat hujan kemarin yang sangat deras sekali, Jokowi mengklaim sungai-sungai sudah bisa menampung air, Waduk Pluit juga mampu menampung air dari lima pompa dan langsung bekerja menaikan air untuk kemudian dibuang ke laut.
Jokowi menilai semua proses penanganan banjir yang pihaknya upayakan tersebut telah berjalan.
Akibat hujan yang mengguyur hampir sepanjang hari pada Rabu (8/1), terjadi genangan sampai banjir di beberapa titik di Jakarta. Misalnya, di sekitar daerah Kota yang berada di wilayah administrasi Jakarta Barat.
“Tadi saya ngomong kan belum rampung semuanya, belum rampung mengeruknya, menyelesaikan genangan yang ribuan juga belum rampung semuanya. Saya mengerti, misalnya di depan Untar juga terjadi genangan.” tutur Jokowi.
Dia memperkirakan sumur resapan dibutuhkan sebanyak dua juta, dan yang pihaknya telah kerjakan baru sekitar 1.900-an. “Yang di butuhkan dua juta sedangkan yang dikerjain baru 1.900, kurang berapa? Yah kurang banyak sekali,” ujar dia.
Tapi, Jokowi menilai tempat-tempat yang telah dibuatkan sumur resapan tersebut cukup berpengaruh mengurangi banjir. Dan, tempat-tempat yang dibangun sumur resapan itu cukup kelihatan daya serapnya menurut dia.
Selain sumur resapan, Jokowi juga akui masalah gorong-gorong masih banyak sekali yang belum bisa diselesaikan.
“Masih banyak sekali, gorong-gorong puluhan ribu banyaknya yang belum selesai. Sungai kecil yang jumlahnya 884 itu saja kira-kira baru dikerjain 160. Jadi masih kurang banyak sekali, suruh rampungin semua sungai, semua got, sumur resapan yah tidak mungkin setahun,” Jokowi mengakui.
Jokowi juga tidak menampik potensi banjir masih akan terjadi di Jakarta, di mana puncak hujan pada bulan Januari – Februari ini. Dia katakan di wilayah atas (hulu misalnya kawasan Puncak, Bogor) masih banyak yang belum dikerjakan untuk penanganan banjir. Salah satu upaya yang dimaksud misalnya pembongkaran vila-vila di Puncak untuk dijadikan kawasan hijau. Sedangkan di wilayah bawah (Jakarta dan sekitarnya) masih terus dikerjakan.
Meskipun potensi banjir tetap akan terjadi, Jokowi tetap optimis, dia tidak sekalipun mengatakan segala upaya yang sudah dilakukannya tersebut sia-sia. Akan tetapi memeng dibutuhkan kerjasama dengan berbagai pihak, inilah yang tersulit menurut Jokowi.
“Bukan percuma, memang semuanya harus dikerjakan, ini kerja terintegrasi, tidak mungkin kerja sendiri-sendiri, misalnya Jakarta kerja sendiri, pusat kerja sendiri, itu tidak mungkin. Yah sama-sama dong, masyarakat juga harus ikut membantu,” kata dia.
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...