Jokowi Minta Perombakan Arsitektur Keuangan Global
ANTALYA, TURKI, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menegaskan sudah waktunya perombakan total arsitektur keuangan global, mengingat masalah utama yang dihadapi perekonomian dunia saat ini adalah menciutnya likuiditas dollar Amerika di hampir semua negara berkembang.
Selain itu, menurut dia, sejak diciptakannya mata uang euro pada tahun 1999, tidak ada mata uang dunia atau global reserve currency yang baru.
“Ketergantungan yang tinggi terhadap dollar Amerika Serikat telah menyebabkan distorsi-distorsi global yang kini mengancam kemajuan ekonomi global,” kata Presiden Jokowi dalam Working Session I KTT G-20 di Kota Antalya, Turki, hari Minggu (15/11), seperti disampaikan dalam keterangan tertulis Tim Komunikasi Presiden, Ari Dwipayana, yang diterima satuharapan.com, hari Senin (16/11).
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa negara-negara berkembang harus segera mengimplementasikan reformasi-reformasi ekonomi yang fundamental.
“Reformasi perekonomian yang nyata sangat diperlukan untuk membangun kembali kredibilitas pasar serta merebut kembali kepercayaan investor dan pelaku ekonomi,” ucap Presiden Jokowi.
Menurut dia, reformasi ekonomi yang fundamental ini, perlu diikuti likuiditas finansial yang kuat agar tidak mengalami gejolak karena terjadinya gangguan pada likuiditas.
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...