Jokowi Pamer Prestasi di Depan Megawati
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, memamerkan torehan prestasi pemerintahan yang telah dipimpinnya selama 15 bulan di hadapan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Peristiwa itu terjadi saat Presiden Jokowi diberikan kesempatan berpidato dalam acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI Perjuangan di Jakarta Internasional Expo, Kawasan Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, hari Minggu (10/1).
Sejumlah prestasi yang dipamerkan Presiden Jokowi adalah penenggelaman kapal yang melakukan penangkapan ikan secara liar (illegal fishing), pelaksanaan eksekusi bagi terpidana mati kasus narkotika dan obat terlarang (narkoba), dan pembekuan PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral).
Menurutnya, sejumlah torehan prestasi itu sekaligus membantah tudingan pihak-pihak yang menilai dirinya tidak tegas dan berani.
“Banyak orang yang menyampaikan Presiden Jokowi itu tidak tegas dan berani. Mana ada tidak tegas dan berani sampai menenggelamkan 107 kapal?,” ucap Presiden Jokowi.
Dalam pemberantasan narkoba, Presiden Jokowi mengatakan, selama 15 bulan kepemimpinannya, 14 terpidana mati kasus narkoba telah dieksekusi. Begitu juga pada masalah pembekuan Petral yang selama dinilai merugikan negara, Presiden Jokowi juga memamerkan ketegasan dan keberaniannya membekukan anak usaha PT Pertamina yang berdiri sejak tahun 1969 itu.
“Masalah narkoba, ada yang bilang saya tidak tegas dan berani, tapi faktanya setahun sudah menghukum mati 14 orang. Terus kalau tidak tegas dan berani, tahun kemarin sudah membekukan Petral. Kalau tidak diperintah (Presiden), mana mungkin menterinya berani,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi pun berjanji akan tetap bertindak tegas dan berani demi menjaga kedaulatan Indonesia dan mewujudkan Indonesia yang berkepribadian serta mampu berdiri di atas kaki sendiri. Menurut dia, tidak ada kata tidak tegas dan berani untuk menegakkan sebuah kebenaran.
“Kita ingin berdaulat, berdiri di atas kaki sendiri, dan berkepribadian, jadi tidak ada kata tidak berani. Saya akan lakukan apapun dengan resiko apapun,” tuturnya.
Jangan Takut MEA
Presiden Jokowi juga meminta masyarakat Indonesia tidak takut menghadapi era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menurut dia, Indonesia memiliki banyak modal untuk bersaing.
"Justru negara-negara ASEAN itu takut pada kita," ujarnya.
Untuk itu, Jokowi meminta agar seluruh bangsa Indonesia bekerja keras mempersiapkan persaingan ekonomi antar bangsa tersebut. Disebutkan Jokowi, salah satu cara yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan pembangunan. Tak cuma jangka pendek, perencanaan mesti dibuat hingga 50 tahun ke depan.
Negara, kata dia, harus memiliki tujuan pembangunan. “Era perdagangan bebas tak bisa lagi ditolak. Semua negara tak punya pilihan selain ikut bersaing,” kata dia.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...