Jokowi Pastikan Kebutuhan Pengungsi Korban “Seroja” Dipenuhi
LEMBATA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko Widodo pada kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Jumat (9/4), mengunjungi Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape, salah satu desa yang terdampak akibat siklon tropis Seroja.
Atas nama pribadi dan pemerintah, Jokowi menyampaikan bela sungkawa kepada para korban bencana. Presiden mendoakan agar arwah mereka diterima di sisi Tuhan dan diberikan tempat terbaik.
“Saya, secara pribadi dan mewakili pemerintah, mengucapkan duka yang mendalam atas korban yang ada. Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan, diberikan tempat yang terbaik, dan yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran,” katanya.
Di lokasi itu, Jokowi meninjau dampak kerusakan di desa di Kabupaten Lembata, salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu. “Siang ini saya berada di Desa Amakaka di mana bencana banjir bandang yang ada di Kabupaten Lembata ini korbannya paling banyak,” kata Jokowi.
Jokowi juga mengunjungi warga di lokasi pengungsian di Kantor Kecamatan Ile Ape untuk memastikan bahwa segala kebutuhan warga telah tercukupi. Presiden juga mendengarkan sejumlah keluhan masyarakat setempat yang nantinya akan ditindaklanjuti selama proses penanganan.
“Untuk pengungsian juga sudah dipastikan logistiknya cukup. Hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima (masukannya),” katanya.
Jokowi juga berbicara dengan Gubernur NTT, Viktor Laiskodat ,dan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, mengenai penanganan dan pemulihan pasca bencana. Atas persetujuan masyarakat, warga di lokasi terdampak bencana ini nantinya akan direlokasi di mana proses pembangunannya akan segera dilakukan.
Presiden juga memerintahkan agar proses pencarian di tengah medan berbatuan yang menyulitkan pengoperasian alat berat untuk tetap dilakukan.
Sampai siang hari ini, katanya, total korban di NTT ada 163 yang meninggal dan masih dalam pencarian 45 orang. “Ini yang akan terus kita usahakan agar yang dalam pencarian tadi bisa segera ditemukan. Kalau kita lihat di lapangan memang keadaannya berbatuan, batu yang besar-besar, yang itu sangat menyulitkan alat-alat berat kita. Tetapi tadi sudah saya perintahkan untuk terus dicari dan ditemukan yang masih hilang,” katanya.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor, dan gelombang pasang hingga 17 April 2021 mendatang untuk mempercepat proses pemulihan wilayah setempat selepas bencana.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...