Jokowi: Pelantikan Menteri ESDM Jangan Ditarik ke Personal
Ignasius Jonan resmi ditunjuk sebagai Menteri ESDM dan Arcandra Tahar ditugaskan sebagai Wakil Menteri ESDM
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melantik Ignasius Jonan sebagai Menteri ESDM definitif dan Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM di Istana Negara, Jakarta, hari Jumat (14/10).
Presiden Jokowi meminta, pelantikan Menteri ESDM dan Wakilnya tidak dibawa kepada isu personal dan politik melainkan kepada isu manajemen.
"Saya yakin keduanya adalah figur profesional yang tepat, berani, dan punya kompetensi untuk melakukan reformasi besar-besaran di ESDM. Ini isu manajemen, jangan ditarik ke personal dan politik," kata Presiden Jokowi seusai acara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, hari Jumat (14/10).
Presiden Joko Widodo meyakini bahwa keduanya dapat mengemban tugas berat untuk mereformasi Kementerian ESDM dan juga merevitalisasi sektor energi nasional.
Presiden juga percaya bahwa keduanya akan menjadi tim kerja yang sangat baik dengan kemampuan dan kemauan keduanya untuk turun langsung ke lapangan.
Kepiawaian Manajemen
Ignasius Jonan kembali menjadi anggota Kabinet Kerja sebagai Menteri ESDM dengan berdasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 114/P Tahun 2016 tentang Pengangkatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Kabinet Kerja dalam Sisa Masa Jabatan Periode Tahun 2014-2019.
Sebelumnya Ignasius Jonan pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan di awal Kabinet Kerja. Tugasnya kemudian digantikan oleh Budi Karya Sumadi sejak 27 Juli 2016.
Nama Ignasius Jonan tentu tak asing lagi bagi sejumlah kalangan. Ia telah malang melintang di sejumlah industri di Tanah Air, utamanya industri keuangan. Lama merintis karier di keuangan, atas permintaan pemerintah saat itu, Jonan kemudian berlabuh di PT Kereta Api Indonesia pada 2009 sebagai Direktur Utama.
Jonan yang kala itu sempat ragu mengemban amanah tersebut karena bukan bidang keahliannya justru banyak menuai sukses karena kepiawaian manajemennya. Perbaikan dan pembenahan yang ia lakukan di PT Kereta Api Indonesia membuat Presiden Joko Widodo mengangkatnya sebagai Menteri Perhubungan di awal masa pemerintahan. Maka itu, sepak terjang Jonan untuk mengelola sektor energi Indonesia kali ini pun layak untuk dinantikan.
Adapun nama Arcandra, yang sehari sebelumnya diakui oleh Presiden Joko Widodo termasuk dalam pertimbangan, turut dilantik sebagai Wakil Menteri ESDM dalam kesempatan yang sama.
Pelantikan yang digelar pada hari Jumat, 14 Oktober 2016, di Istana Negara, Jakarta. (Foto: BPMI)
Pengangkatan Arcandra sebagai Wakil Menteri ESDM didasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor Nomor 115/P Tahun 2016 tentang Pengangkatan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Arcandra dipastikan akan bahu membahu bersama Jonan dalam membenahi sektor energi Indonesia.
Revitalisasi Sektor Energi Nasional
Di hadapan para jurnalis, Arcandra Tahar memastikan bahwa dia mendukung penuh penunjukan Jonan sebagai Menteri ESDM yang baru. Ia juga berjanji untuk bekerja sama satu sama lain dalam upaya merevitalisasi sektor energi nasional.
"Tentunya kita akan bekerja sama dalam hal-hal merevitalisasi sektor energi di Indonesia. Dalam hal ini kita butuh figur Pak Jonan dan saya sepenuhnya akan mendukung Pak Jonan dalam menjalankan tugas di Kementerian ESDM," kata Arcandra.
Dalam kesempatan tersebut, Arcandra juga mengaku siap untuk ditempatkan dan mengabdi di mana pun negara membutuhkan. Terhadap pengangkatan sebagai Wakil Menteri ESDM, Arcandra juga menyebut bahwa hal tersebut merupakan keputusan terbaik sekaligus sebagai momentum dia untuk meluruskan niat dalam bekerja.
"Semoga niat saya pulang diluruskan. Dan inilah konsekuensi saya sebagai warga negara Indonesia yang bersedia untuk pulang dan mengabdi untuk bangsa dan negara," katanya.
Dalam sesi tanya jawab tersebut, keduanya sempat dipertanyakan mengenai penilaian sebagian kalangan terkait dengan kesalahan atau kekeliruan yang mungkin dilakukan saat masing-masing mereka memimpin Kementerian Perhubungan dan juga Kementerian ESDM.
Hal tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu dan mengusik publik terkait kepemimpinan keduanya di Kementerian ESDM nanti. Jonan pun tidak merisaukan hal tersebut dan bertekad untuk memberikan yang terbaik di masa yang akan datang.
"Kalau kita bekerja itu lihatnya ke depan," jawab Jonan yang sekaligus diamini oleh Arcandra Tahar.
Acara pelantikan diakhiri dengan pemberian ucapan selamat yang didahului oleh Presiden Joko Widodo untuk kemudian diikuti oleh para tamu undangan yang hadir.
Tampak hadir dalam pelantikan tersebut di antaranya Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Menteri Lingkugan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Kemudian Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jaksa Agung Muhammad Prasetyo, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, dan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin. (Setpres)
Editor : Sotyati
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...