INDONESIA
Penulis: Melki Pangaribuan
11:48 WIB | Jumat, 09 September 2016
Jokowi: Perebutan Kue Ekonomi Antarnegara Sangat Sengit
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai persaingan antarnegara dalam memperebutkan kue ekonomi berupa investasi dan modal sangat sengit.
Penilaian itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, hari Jumat (9/9).
"Betapa kompetisi antarnegara sangat sengit, betapa nanti pertarungan antarnegara dalam hal perebutan kue ekonomi baik berupa investasi, arus uang masuk, arus modal masuk, sangat sengit sekali," kata Jokowi.
Jokowi mengaku dari pertemuan-pertemuan yang ia lakukan dengan kepala-kepala negara, pemerintahan, baik di G-20 maupun di ASEAN Summit, sangat kelihatan betapa saat ini persaingan antarnegara begitu ketat.
Oleh sebab itu, Jokowi menyampaikan kepada jajaran pemerintahannya bahwa Indonesia harus menentukan fokus yang akan menjadi core ekonomi (usaha utama) bangsa Indonesia.
"Core bisnis negara kita. Karena dengan itulah kita akan bisa membangun positioning kita, membangun diferensiasi kita, kita bisa membangun brand negara sehingga mudah kita menyelesaikan persoalan tanpa harus kejar-kejaran apalagi bersaing dengan negara lain," kata Jokowi.
Dalam pengantar Sidang Kabinet Paripurna itu, Jokowi mengatakan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menyampaikan perjalanan 71 tahun ekonomi Indonesia. Jokowi berharap usai pembahasan tersebut ada langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan pemerintah.
"Inilah saya kira hari ini fokus yang akan kita sampaikan secara detail dan sebelumnya Pak Wapres akan menyampaikan perjalanan 71 tahun ekonomi Indonesia. Akan kita lihat sebetulnya terletak di mana yang harus diperbaiki, di mana yang harus kita waspadai, akan kelihatan sekali kalau nanti sudah disampaikan," kata Jokowi.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
BERITA TERKAIT
KABAR TERBARU
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...