Jokowi: Rekrutmen PNS Harus Selektif
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Calon presiden Joko Widodo bertekad menegakkan hukum dan demokrasi di Indonesia, serta melakukan rekrutmen pegawai negeri sipil (PNS) yang selektif.
"Rekrutmen PNS tidak bisa hanya karena faktor kedekatan," kata Joko Widodo pada debat capres yang diselenggarakan KPU di Balai Sarbini Jakarta, Senin (9/6) malam.
Menurut Joko Widodo, rekrutmen PNS yang baik dan selektif akan turut menentukan birokrasi menjadi lebih baik.
Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga menjelaskan untuk membangun demokrasi kerakyatan dengan mendengar aspirasi rakyat.
"Harapan rakyat ingin agar negara menjadi maju serta rakyat menjadi sejahtera," katanya.
Karena itu, kata dia, pada kegiatan sosialisasi visi dan misi menjelang pelaksanaan Pemilu Presiden 2014, pasangan Jokowi dan Jusuf Kalla rajin mengunjungi masyarakat di berbagai tempat untuk mendengar secara langsung suara rakyat dengan cara berdialog.
"Pak JK sudah banyak menyelesaikan konflik dengan dialog. Saya juga sudah menyelesaikan semrawutnya Pasar Tanah Abang di Jakarta melalui dialog," katanya.
Sementara itu, Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia adalah negara hukum sehingga seluruh warga negara Indonesia harus patuh pada hukum.
"Negara melalui pemerintah harus menegakkan hukum dan HAM secara adil," katanya.
Jusuf Kalla juga mengatakan, pemerintah harus terus memberikan pemahaman hukum kepada rakyat sehingga rakyat memiliki pemahaman hukum yang baik.
Pilpres 9 Juli 2014 diikuti dua pasang calon presiden dan wakil presiden, yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. (Ant)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...