Jokowi Serukan Akses Yang Sama untuk Obat dan Vaksin COVID-19 bagi Negara Berkembang
Disampaikan dalam KTT Gerakan Non Blok, Hari Senin (4/5).
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Indonesia, Joko Widodo, pada hari Senin (4/5) menyerukan "akses yang sama" bagi negara-negara berkembang untuk obat terhadap virus corona baru, karena kasus terinfeksi secara global lebih dari tiga juta.
"Kita perlu memperjuangkan akses yang adil dan tepat waktu untuk obat dan vaksin COVID-19 yang terjangkau," kata Jokowi dalam sebuah pernyataan.
"Bantuan utang dan kewajiban pembayaran utang dari kreditor resmi (untuk negara-negara berkembang) perlu dialihkan ke dalam pembiayaan penanganan COVID-19."
Presiden Jokowi mengatakan hal itu dalam KTT virtual tentang COVID-19 yang diadakan bersama 39 kepala negara yang merupakan bagian dari Gerakan Non-Blok (Non-Aligned Movement / NAM), sebuah blok pada era Perang Dingin yang didirikan pada tahun 1961 dan menyatakan dirinya tidak berpihak pada kekuatan utama manapun.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, mengatakan dalam konferensi video itu pada hari Selasa (5/5) tengah malam bahwa negara-negara GNB akan membentuk gugus tugas untuk mengkompilasi kebutuhan "medis dan kemanusiaan" penting bagi negara-negara anggota, yang kemudian akan disampaikan kepada negara-negara donor dan organisasi.
Penyakit COVID-19, yang disebabkan oleh virus corona baru, telah membunuh 864 orang dan menginfeksi 11.587 orang di Indonesia.
Para pemimpin dunia berjanji pada hari Senin (4/5) menyediakan dana sebesar US$ 8 miliar untuk memerangi pandemi virus corona, menurut pengumuman oleh Ketua Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...