Jokowi Siap Kerja Sama dengan Siapa Pun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Presiden (Capres) Republik Indonesia (RI) 2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Joko Widodo (Jokowi), menyatakan dirinya bersama PDIP siap dan terbuka pada semua partai untuk menjalin kerja sama atau gotong royong dengan siapa saja, dengan satu syarat, memiliki cita-cita untuk membangun negara, bangsa, dan kesejahteraan rakyat.
“Kita akan bergotong royong atau kerja sama dengan partai yang punya platform sama, yakni membangun negara, bangsa, dan kesejahteraan rakyat, tapi bukan dalam arti koalisi, melainkan kebersamaan. Dengan catatan tidak ada itung-itungan kursi, menteri atau lainnya, dan semuanya dibicarakan lewat musyawarah,” ucap Jokowi, saat ditemui di Rumah Dinas Gubernur DKI Jakarta, Jl Taman Suropati nomor 7, Jakarta Pusat, pada Rabu (9/4).
Pria kelahiran 21 Juni 1961 itu, tidak setuju dengan penggunaan kata koalisi, karena menurutnya kata tersebut tidak tepat bila digunakan dalam negara penganut sistem presidensial, dimana presiden memiliki kekuasaan penuh. Menurutnya, penggunaan kata gotong royong atau kerja sama jauh lebih baik dibanding kata koalisi.
“Kita banyak keliru mengartikan kata koalisi, dalam negara penganut sistem presidensial, yang namanya koalisi itu tidak ada, oposisi juga tidak ada. Sistem pemerintahan presidensial berarti presiden diberi kekuasaan penuh. Jika menggunakan kata koalisi, pemerintahan kita menganut sistem parlementer,” Jokowi menambahkan.
Selanjutnya, Jokowi melihat hasil perolehan sementara setiap partai politik (parpol) peserta Pemilu 2014 menunjukkan keberimbangan, menurutnya itu merupakan hasil kerja keras setiap parpol, dan rakyat telah menentukan pilihan, siapa wakil mereka di kursi legislatif mendatang.
“Pergerakan semua partai saat ini dalam kondisi mesin gas total, saya kira hari ini rakyat sudah menentukan siapa pemenangnya dari urutan teratas hingga terakhir, inilah pilihan rakyat dan inilah demokrasi kita,” kata Jokowi.
Hal tersebut diungkapkan Jokowi usai melihat hasil quick count sementara yang dirilis oleh beberapa lembaga survei dan menyatakan bahwa perolehan suara PDIP gagal mencapai target perolehan suara, yakni 27 persen.
Dari hasil data sementara, PDIP hanya mendulang sekitar 19 persen suara. Artinya, PDIP tidak bisa mengajukan calon presiden sebelum menjalin kerja sama atau gotong royong, seperti apa yang diungkapkan Jokowi, dengan partai lain.
Mundur atau Cuti Sebagai Gubernur?
Mengenai pencalonan dirinya sebagai Capres PDIP kelak, dirinya belum memastikan akan mengambil langkah mundur dan meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta atau hanya mengambil cuti saja.
“Mengenai mundur atau cuti sebagai Gubernur DKI Jakarta bila nanti jadi capres belum dipastikan, semuanya masih dalam proses pengkajian oleh tim yang telah dibentuk secara khusus, tim itu berisi profesor dan pakar hukum ketatanegaraan,” kata Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi memberikan kriteria orang yang akan menjadi pendampingnya, bila maju sebagai Capres RI 2014. Meskipun tidak memberikan nama sosok cawapres idamannya, namun ia ingin didampingi oleh sosok tangguh dan pantang menyerah.
“Sosok ideal sebagai cawapres nantinya adalah orang yang mampu bekerja keras dan memiliki kecepatan tinggi. Itu bisa saja datang dari kalangan militer, pengusaha, ekonom, atau dari latar belakang lainnya,” tutup Jokowi.
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...