Jokowi Tanam Jagung, Berharap Kebutuhan Nasional Tercukupi
JENEPONTO, SATUHARAPAN.COM-Presiden Joko berharap kebutuhan jagung dalam negeri bisa segera dipenuhi dengan makin banyak perani yang menanam jagung, dan tidak lagi perlu impor.
“Kekurangan stok jagung secara nasional dapat segera kita tutup dan tidak usah impor lagi,” katanya ketika melakukan penanaman jagung di area pertanian di Kecamatan Kelara, Kabupaten Jeneponto, pada hari Selasa (23/11).
Penanaman jagung varietas NASA 29 dilakukan di areal seluas 1.000 hektare dilakukan bersama dengan para petani lainnya. “Sore hari ini saya bersama dengan Pak Menko Perekonomian dengan Menteri Pertanian dan juga Gubernur Sulawesi Selatan, Pak Bupati Kabupaten Jeneponto dan para petani bersama-sama melakukan penanaman jagung di areal kabupaten ini sebesar 1.000 hektare,” katanya.
Presiden berharap dengan makin banyak petani yang menanam jagung, kebutuhan jagung secara nasional dapat tercukupi. Setiap hektare dari lahan pertanian tersebut diharapkan mampu menghasilkan jagung enam sampai tujuh ton, dan Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan mampu memproduksi hingga 1,8 juta ton.
“Kekurangan stok jagung secara nasional dapat segera kita tutup dan tidak usah impor lagi,” katanya.
Disebutkan bahwa harga jagung saat ini di Kabupaten Jeneponto sangat baik dengan harga per kilogram sebesar Rp 4.00o. Namun diingatkan agar harga jagung tersebut tidak sampai memberatkan para peternak ayam dalam membeli pakan ternak.
“Ini memang dua hal yang memang harus bisa seimbang, petani juga diuntungkan tetapi para peternak yang juga harus diuntungkan. Inilah yang baru kita cari keseimbangannya kalau produksi secara nasional itu tercukupi,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Plt. Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Jeneponto Iksan Iskandar.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengendarai traktor untuk menanam benih jagung. “Saya juga baru, hari ini saya bisa pegang traktor dan juga sangat mudah. Saya tadi diajari sebentar oleh Pak Menteri Pertanian,” katanya.
Menurut Jokowi, pemanfaatan alat mekanis pertanian seperti traktor dibutuhkan jika lahan garapan para petani sangat luas sehingga penanaman bisa lebih efektif. “Saya kira dua-duanya baik tetapi kalau dalam hamparan yang sangat luas memang yang paling cepat adalah memakai traktor, cepat sekali. Saya kira mekanisasi seperti ini juga perlu dikenalkan kepada seluruh petani agar penggunaan alat-alat semi berat seperti ini bisa juga dilakukan,” katanya.
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...