Jokowi: Terminal Bus di Jakarta Akan Seperti Hotel Bintang 5
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemprov DKI mulai awal tahun 2014 mendatang akan merevitalisasi seluruh terminal bus di Ibukota, guna mengubah image semrawut, polusi udara, premanisme, PKL yang berjualan sembarangan, macet dan lain sebagainya. Nantinya, seluruh terminal di Jakarta akan dibuat bergaya kolonial dengan ruang terbuka hijau (RTH) yang lebih banyak.
“Semua terminal di Jakarta akan diubah dengan konsep gaya kolonial. Tidak hanya bangunan terminal saja yang diperbaiki, aliran kendaraan dan penumpang juga diperbaiki. Tidak akan ada lagi crossing atau pertemuan antara angkutan dengan penumpang, sehingga penumpang yang menyeberang aman, busnya juga bisa berjalan dengan lancar. Konsepnya masuk ke terminal tuh kayak masuk ke hotel bintang lima.” kata Jokowi di Balaikota (9/9).
Selain itu disiapkan juga tempat berjualan untuk pedagang, sehingga tidak ada lagi PKL yang membuat semrawut.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan terdapat 18 terminal yang akan direvitalisasi, tapi hanya 15 terminal yang menggunakan dana dari APBD (anggaran pendapatan belanja daerah), sedangkan sisanya diserahkan kepada pihak swasta.
Pristono juga mengatakan, ke-15 terminal tersebut yaitu, terminal Kampung Rambutan, Manggarai, Kalideres, Pulogadung, Rawamangun, Muara Angke, Ragunan, Tanjungpriok, Kota, Klender, Pasar Minggu, Senen, Pinang Ranti, Kampung Melayu, dan Grogol.
Sedangkan ke-3 terminal lainnya yaitu Lebak Bulus, Blok M, dan Cililitan, akan dikerjakan oleh pihak ketiga. Untuk terminal Lebak Bulus dibangun oleh PT. MRT Jakarta, karena sekaligus dibangun oleh depo MRT. Sementara terminal Blok M dan Cililitan dikerjakan oleh pihak swasta.
Revitalisasi terminal akan dilakukan dengan tiga konsep, yakni mezzanine concept, pedestrian concept, dan combination concept. Pembagian konsep tersebut dilihat dari luas terminalnya. Jika terminal memiliki luas di atas 5.000 meter persegi maka menggunakan mezzanine concept seperti untuk terminal Kampung Rambutan, Pulogadung, Kalideres, dan Rawamangun.
Kemudian untuk terminal kecil seperti Muara Angke, Ragunan, Tanjungpriok, Kota, Klender, dan Pasar Minggu menggunakan pedestrian concept.
Sementara untuk yang luas tanahnya sedang, digunakan combination concept, seperti untuk terminal Manggarai, Senen, Pinang Ranti, Kampung Melayu, dan Grogol.
Anggaran yang diajukan untuk revitalisasi 15 terminal mencapai 1,7 triliun. Revitalisasi tersebut ditargetkan rampung dan mulai bisa beroperasi pada 2016. (beritajakarta.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...