Jokowi: Waduk Ciawi-Sukamahi Kurangi Air 40 Persen
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan keberadaan Waduk Ciawi dan Sukamahi di Bogor, Jawa Barat, dapat mengurangi air yang masuk ke ibu kota sebesar 40 persen.
"Jadi kalau Waduk Ciawi dan Sukamahi dibangun maka air yang menuju ke Jakarta akan berkurang 40 persen," ujar Joko Widodo di Balai Kota, Jakarta, Senin (27/1).
Menurut dia, pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi itu di bawah kewenangan Kementerian Pekerjaan Umum, bukan menjadi tanggung jawab dirinya.
"Sudah Ciawi dan Sukamahi itu dikerjakan dulu, cuman itu kewenangan PU, jangan tanyakan ke saya dong, lah wong bukan kewenangan saya kok tanyakan ke saya, itu kewenangan PU jadi jangan tanyakan ke saya," ujar dia.
Meskipun demikian pihaknya akan berkoordinasi dengan Bupati Bogor Rachmat Yasin untuk membicarakan pembebasan lahan untuk pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di Jawa Barat dengan anggaran sekitar Rp 1 hingga Rp 2 triliun.
"Yang jelas waduk Ciawi, dan Sukamahi, dimulai pembebasan tanahnya, tahun depan langsung fisiknya oleh Kemen PU. Uangnya itu kan uang pemprov, apakah itu mau jadi aset pemprov yah itu yang akan kita bicarakan dengan bupati Bogor nanti," ujar dia.
Ia mengatakan Waduk Ciawi nantinya dibangun dengan tinggi 40 meter sedangkan Waduk Sukamahi dibangun setinggi 30 meter dengan total luas yang mencapai 140 hektare.
"(Pembebasan dua waduk itu sama Pemprov) iya kalo gak dimulai-mulai, ini sudah berapa tahun loh, ini sudah sejak 10-12 tahun lalu," kata dia.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengatakan hulu Sungai Ciliwung yang berada di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat harus dikembalikan fungsinya sebagai daerah resapan air karena itu merupakan akar permasalahan banjir Jakarta.
"Memang air yang datang ke sini (Jakarta) itu, dari wilayah atas (hulu Sungai Ciwung), itu yang harus diatasi, Jadi akar masalah harus diatasi, akar masalahnya di mana ya di sana," ujar dia.
Menurut dia, pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur (BKT) dan ke Sungai Cisadane bukan solusi jangka pendek untuk mengatasi permasalahan banjir yang melanda ibukota.
"Masalah air yang segitu gede gitu, gak ada yang namanya jangka pendek, jangka pendeknya ya penanggulangan, seperti evakuasi, distribusi logistik, ya gitu," ucap dia.
Di samping itu, pembangunan sumur resapan d Jakarta sangat mengurangi sekali genangan air apabila hujan turun. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...