Jordania Akan Pasang Kamera di Kompleks Al Aqsa
AMMAN, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Jordania mengatakan akan memasang kamera untuk memonitor keamanan di kompleksMasjid Al-Aqsa di Yerusalem dalam beberapa hari mendatang. Kamera itu untuk memonitor setiap pelanggaran yang dialkukan Israel.
Oktober lalu, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mendukung rencana memasang kamera untuk mencegah terulangnya gangguan keamanan, setelah pembicaraan dengan Raja Jordania, Abdullah II, dan Presiden Palestina, Mahmud Abbas. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, disebutkan setuju.
Namun demikian, Jordania yang diberi otoritas untuk mengelola masjid itu memprotes bahwa polisi Israel telah menghalangi pemasangan kamera monitor.
Sebuah "pusat kendali" akan dibentuk untuk memantau video dari kamrea tersebut, kata Menteri Urusan Islam Jordania, Hayel Daoud, hari Minggu (20/3) seperti dikutip AFP.
Rekaman gambar dari kamera itu akan disiarkan secara onlinesebagai "dokumen atas semua pelanggaran dan agresi Israel", katanya dalam sebuah pernyataan. Dia menambahkan bahwa tidak ada kamera yang dipasang di dalam masjid.
Bentrokan antara pemuda Palestina dan pasukan keamanan Israel meletus di kompleks itu pada bulan September di tengah kekhawatiran di kalangan umat Islam bahwa Israel berencana untuk mengubah aturan dalam pengelolaan situs tersebut.
Bentrokan di Masjid Al-Aqsa diawali oleh gelombang kekerasan yang telah menewaskan 198 warga Palestina, 28 warga Israel, dua orang Amerika, seorang warga Eritrea dan Sudan sejak 1 Oktober, menurut catatan AFP.
Kompleks masjid di Yerusalem timur itu dikuasai Jordania pada tahun 1967. Dan negara itu mempertahankan hak pengelolaan atas tempat itu, namun Israel mengontrol akses kepada mereka yang mau masuk.
Masjid Al Aqsa dianggap sebagai situs suci ketiga dalam Islam, dan dihormati oleh orang Yahudi sebagai situs paling suci mereka, yang dikenal sebagai Temple Mount. Kompleks itu menjadi tempat ketegangan dalam konflik Israel-Palestina.
Berdasarkan aturan lama, orang-orang Yahudi diperbolehkan untuk mengunjungi kompleks itu, tapi tidak boleh berdoa di kawasan itu.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...