Judoka Kelahiran Iran Raih Medali Perak di Israel
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM-Seorang judoka kelahiran Iran yang melarikan diri dari negaranya memenangi medali perak pada hari Jumat (19/2) pada turnamen internasional di Israel.
Saeid Mollaei, juara dunia judo tahun 2018, melarikan diri dari Iran ke Jerman setelah mengatakan bahwa pihak berwenang Iran menekannya untuk keluar dari kejuaraan dunia tahun 2019 di Tokyo. Itu terjadi karena Iran ingin dia menghindari kemungkinan mencapai babak final dan melawan pesaingnya dari Israel, Sagi Muki.
Mollaei, yang menolak untuk mundur dan dia mencapai semifinal di Tokyo. Kemuadin dia memperoleh status pengungsi di Jerman dan kemudian menjadi warga negara Mongolia. Dalam turnamen di Tel Aviv Grand Slam Federasi Judo Internasional, dia tampil mewakili Mongolia.
“Saya bersaing untuk Mongolia. Saya tidak bersaing untuk Iran... Saya berolahraga. Saya selalu menjadi atlet, tidak pernah berpolitik,” kata Mollaei kepada penyiar publik Israel Kan.
Mollaei maju ke putaran final dalam kategori 81 kilogram setelah memenangkan pertandingan melawan pesaing dari Azerbaijan, Italia dan Jerman. Para penonton kontes bersorak dan bertepuk tangan atas kemenangannya.
Di babak final dua tahap, Mollaei memenangkan medali perak setelah mengalahkan Aslan Lappinagov dari Rusia, tetapi kemudian kalah dari Sharofiddin Boltaboev dari Uzbekistan, yang merebut emas.
Berbicara dengan wartawan setelah pertandingan, dengan medali perak di lehernya, Mollaei mengatakan kepada wartawan, dalam bahasa Inggris, bahwa "orang Israel sangat ramah, dan memiliki hati yang baik."
Iran, yang menolak untuk mengakui Israel sejak Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, melarang dia mengikuti kompetisi judo internasional tanpa batas waktu setelah insiden Mollaei.
Arash Mir Ismaili, kepala federasi judo Iran, mengatakan kepada kantor berita resmi IRNA pada hari Selasa bahwa Mollaei telah "berpaling dari cita-cita rezim dan tujuan negara... yang memalukan."
Muki, yang memenangkan gelar juara dunia di Tokyo dan berkompetisi di Tel Aviv, memposting foto mereka berdua yang tersenyum bersama di Twitter, dengan tulisan "Selamat datang saudara", dan menunjukkan bendera Israel, Iran, dan Mongolia.
Muki tersingkir dari kontes pada hari Jumat setelah kalah dalam pertandingan pertamanya dari Sami Chouchi dari Belarusia.
Sebanyak 421 peserta dari 60 negara berkompetisi di Tel Aviv Grand Slam, kata penyelenggara. Pesaing yang datang dari luar negeri diberi pengecualian khusus dari larangan perjalanan yang diberlakukan oleh Israel selama pandemi COVID-19. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...