Jumlah Harimau yang Diburu Tahun Ini Meningkat

NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM - Jumlah harimau yang diburu di India lebih banyak tahun ini, dibandingkan dengan sepanjang 2015, menurut sensus Wildlife Protection Society of India pada Jumat (29/4). Kenyatan itu menuai keraguan mengenai upaya antiperburuan liar di sana.

Yayasan amal perlindungan alam itu mengatakan, 28 ekor dari sejumlah hewan liar yang terancam punah diburu secara ilegal per 26 April, tiga kali lipat lebih tinggi daripada tahun lalu.

Daging dan tulang harimau digunakan dalam obat tradisional Tiongkok dan dihargai tinggi.

“Statistiknya memang mengkhawatirkan,” kata Tito Joseph, manajer program Wildlife Protection Society of India, seperti diberitakan AFP.

“Perburuan liar baru bisa dihentikan jika kita melakukan operasi terkoordinasi dan memiliki intelijen, karena warga di banyak negara terlibat dalam perdagangan hewan liar ilegal. Ini adalah kejahatan terorganisasi lintas negara.”

Para pemburu liar menggunakan senjata, racun, dan bahkan jebakan baja dan listrik untuk membunuh mangsa mereka.

Jumlah harimau di alam liar telah meningkat untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad, yakni 3.890 ekor berdasarkan sensus global terbaru, menurut kelompok konservasi satwa liar

India adalah habitat bagi lebih dari setengah populasi harimau dunia dengan 2.226 ekor di antaranya berada di sana, menurut perhitungan terakhir pada 2014.

Harimau dianggap sebagai spesies yang terancam punah, karena hilangnya habitat dan pemburu mencari bagian tubuh harimau untuk dijual di pasar gelap. Mereka juga melihat habitatnya cepat menyusut di negara berkembang.

Jumlah harimau di beberapa negara berdasarkan data World Wild Fund (WWF) 2014 yang dikutip dari theguardian.com, yakni Bangladesh 106, Bhutan 103, Kamboja 0, Tiongkok lebih dari 7, India 2.226,  Indonesia 371, Laos 2, Malaysia 250, Myanmar data tidak tersedia,  Nepal 198, Rusia 433, Thailand 189, Vietnam kurang dari 5.

Para ahli mengatakan, jumlah harimau di Myanmar 85 ekor pada tahun 2010, tidak dimasukkan karena merupakan data lama.

Editor : Sotyati