Jumlah Yahudi di Israel Lampaui Amerika

[TEL AVIV] - Tahun 2013 untuk pertama kalinya Israel menjadi negara dengan populasi keturunan Yahudi terbesar di dunia. Demikian menurut hasil sensus yang diumumkan minggu ini. Sebelumnya jumlah terbesar penduduk keturunan Yahudi ada di Amerika Serikat. Populasi Yahudi saat ini di Israel mencapai enam juta jiwa dari total delapan juta jiwa jumlah penduduk. Lonjakan dalam komunitas Yahudi ini diperkirakan akibat dari kembalinya mereka dari diaspora. 

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat adalah rumah bagi 5,5 juta orang Yahudi, dengan dua juta jiwa hidup di New York. Sekitar setengah juta ada di Prancis, dan kurang lebih 290.000 berada di Inggris. Disamping itu, Israel memiliki penduduk keturunan Arab sebanyak 1,6 juta, minoritas lain sekitar 350.000 jiwa adalah non-Arab Kristen dan kelompok lain yang diperkirakan imigran dari bekas pecahan Uni Soviet.

Meskipun penduduk Yahudi di Israel mengalami pertumbuhan, namun para ahli mengatakan bahwa populasi dalam skala global mengalami penurunan. Sebelum Holocaust, jumlah keturunan Yahudi di seluruh dunia mencapai 18 juta jiwa, sedangkan sekarang diperkiraan tinggal 13,8 juta.

Profesor Sergio Della Pergola, dari Universitas Ibrani di Yerusalem, mengatakan: "Tahun lalu Israel memang mengalami pertumbuhan jumlah Yahudi, tetapi dunia Yahudi di luar Israel tidak berjalan dengan baik". "Sebaliknya, dunia Yahudi telah mengalami penurunan".

Tom Segev, seorang sejarawan Israel dan penulis "The Seventh Million", sebuah buku tentang dampak psikologis dari Holocaust, mengatakan peningkatan jumlah orang-orang Yahudi Israel menjadi pertanyaan penting bagi masa depan negara itu.

"Enam juta benar-benar sebuah angka simbolis namun kebanyakan orang Yahudi masih tinggal di luar Israel".

"Tetapi dalam lima, tujuh atau 10 tahun mendatang, anda mungkin dapat berkata sebagian besar Yahudi yang ada tinggal di negara Israel dan hal ini akan melegitimasi mereka untuk mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam 2000 tahun, semua orang Yahudi ada di Israel".

"Lalu pertanyaannya adalah apa yang akan Anda lakukan dengan ideologi Zionis?"

(Telegraph/Dailymail)