Juni 2014, Skadron Tempur Baru F-16 Siap Operasional di Pekanbaru
SATUHARAPAN.COM – Implementasi atas rencana TNI AU mengakusisi 24 pesawat tempur F-16 C/D eks US Air Force mendekati detik-detik kedatangannya. Bulan Juni 2014, batch pertama pesawat tempur tersebut akan mulai datang ke Indonesia.
Dari 24 pesawat tersebut, 16 unit akan ditempatkan di skadron tempur baru yaitu Skadron Udara 16 Pangkalan Udara (lanud) Roesmin Noerjadin Pekanbaru, berdampingan dengan Skadron Udara 12 yang berintikan pesawat tempur Hawk 100/200. Pembangunan fasilitas hanggar, shelter dan sarana pendukung lainnya sudah 90 persen rampung.
"Juni siap operasional,” kata Komandan Lanud Roesmin Noerjadin Pekanbaru, Kolonel (Pnb) Andyawan Martono Putra seperti dikutip dari Antara.
Delapan unit F-16 lainnya akan ditempatkan di Lanud Iswahjudi, Madiun memperkuat Skadron Udara 3 yang sudah diperkuat 10 F-16 A/B Block 15 OCU sejak tahun 1989. Total akan ada 18 pesawat tempur F-16 di Madiun berdampingan dengan 9 pesawat tempur F-5E Tiger II Skadron Udara 14 dan 16 pesawat tempur T-50i Golden Eagle Skadron Udara 15.
Kehadiran F-16 di Skadron Udara 16 Lanud Pekanbaru akan memperkuat kehadiran TNI AU di udara wilayah barat Indonesia terutama untuk mengawasi wilayah Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.
Seperti diketahui, Selat Malaka adalah jalur pelayaran yang sangat ramai dan Laut Cina Selatan adalah wilayah dekat dengan hotspot Kepulauan Spratley yang sedang diklaim oleh China dan beberapa negara ASEAN.
Saat ini skadron tempur TNI AU tersebar di beberapa pangkalan yaitu Skadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak berintikan pesawat tempur Hawk 100/200, Skadron Udara 12 Lanud Roesmin Noerjadin Pekanbaru, Skadron Udara 3, 14 dan 15 Lanud Iswahjudi Madiun, Skadron Udara 21 Lanud Abdulrahman Saleh Malang mengoperasikan pesawat tempur antigerilya EMB-314 Super Tucano, serta Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin Makassar yang memiliki Sukhoi Su-27/30 Flanker.
F-16 yang akan datang mulai Juni nanti memang bukan pesawat brand new. Pesawat-pesawat tersebut adalah F-16 C/D Block 25 eks US Air Force yang didapatkan secara hibah dari Pemerintah Amerika Serikat. Tadinya dengan budget sekitar US$ 700 juta, TNI AU ingin membeli 6 unit F-16 Block 60 baru. Namun karena mengejar kuantitas akhirnya Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI AU memutuskan menerima tawaran hibah 24 F-16 C/D.
Pemerintah Indonesia mengeluarkan dana dengan nominal sama untuk perkuatan struktur pesawat, system upgrade, retrofit dan refurbishment meliputi radar, electronic warfare, fire control, awareness datalink, Enhance Position Location Reporting Systems (EPLRS), serta Sniper/Litening agar 24 F-16 tersebut meningkat kemampuannya dari block 25 menjadi block 32+ yang setara dengan block 52.
Editor : Prasto Prabowo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...