Junta Militer Myanmar Cabut Kewarganegaraan Beberapa Tokoh Oposisi
NAYPYITAW, STUHARAPAN.COM-Junta militer Myanmar mencabut kewarganegaraan beberapa anggota pemerintah oposisi yang didominasi oleh orang dari pemerintahan Aung San Suu Kyi yang digulingkan, katanya hari Sabtu (5/3).
Anggota parlemen yang digulingkan membentuk "Pemerintah Persatuan Nasional" (NUG) beberapa pekan setelah perebutan kekuasaan oleh militer tahun lalu, dan telah bersumpah untuk membatalkan kudeta.
NUG sejak itu telah dinyatakan sebagai organisasi “teroris” oleh junta. Kewarganegaraan mereka yang dicabut termasuk juru bicara, Sasa, yang menggunakan satu nama, Menteri Luar Negeri, Zin Mar Aung, Menteri Dalam Negeri, Lwin Ko Latt, dan Menteri Hak Asasi Manusia, Aung Myo Min.
Kelompok itu telah "melanggar hukum negara yang ada dan... terbukti melakukan tindakan yang dapat merugikan kepentingan Myanmar," menurut pemberitahuan junta di surat kabar negara Global New Light of Myanmar.
Penulis Ei Pencilo dan aktivis terkemuka Min Ko Naing dan Ei Thinzar Maung juga telah dicabut kewarganegaraannya, katanya. “Pelaku serupa akan diidentifikasi dan diadili,” kata pemberitahuan dari militer menambahkan.
NUG tidak memiliki wilayah dan belum diakui oleh pemerintah asing mana pun dengan banyak anggotanya bersembunyi atau diasingkan.
Suu Kyi, yang dicalonkan sebagai ketuanya, telah ditahan sejak kudeta dan menghadapi sederetan tuduhan yang bisa memenjarakannya selama lebih dari 150 tahun.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta dan tindakan keras militer berikutnya terhadap perbedaan pendapat yang menurut kelompok pemantau lokal telah menewaskan lebih dari 1.600 orang. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...