Junta Myanmar: Suu Kyi Akan Tampil di Pengadilan Hari Senin
YANGON, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, mengatakan pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi dalam keadaan sehat di rumah dan akan muncul di pengadilan pada hari Senin, katanya dalam wawancara pertamanya sejak menggulingkannya dalam kudeta 1 Februari.
Kudeta telah menjerumuskan negara Asia Tenggara ke dalam kekacauan. Sebuah kelompok etnis bersenjata yang menentang junta yang berkuasa menyerang sebuah pos militer di kota pertambangan giok barat laut, sementara insiden kekerasan lainnya dilaporkan dari wilayah lain Myanmar.
Suu Kyi, penerima Hadiah Nobel Perdamaian atas perjuangan panjangnya melawan penguasa militer sebelumnya, termasuk di antara lebih dari 4.000 orang yang ditahan sejak kudeta. Dia menghadapi dakwaan yang berkisar dari memiliki radio walkie-talkie secara ilegal hingga melanggar undang-undang rahasia negara.
“Daw Aung San Suu Kyi dalam keadaan sehat. Dia ada di rumahnya dan sehat. Dia akan menghadapi persidangan di pengadilan dalam beberapa hari,” kata Min Aung Hlaing melalui tautan video dengan penyiar Phoenix Television yang berbasis di Hong Kong pada 20 Mei, dalam kutipan yang dirilis pada hari Sabtu (22/5).
Pewawancara bertanya kepadanya apa pendapatnya tentang kinerja Suu Kyi, 75 tahun, yang secara luas dikagumi di negara berpenduduk 53 juta itu karena kampanyenya yang telah membawa reformasi demokrasi tentatif yang terpotong oleh kudeta.
“Dia mencoba semua yang dia bisa,” jawab Min Aung Hlaing. Dia menegaskan kembali bahwa tentara telah merebut kekuasaan karena telah mengidentifikasi kecurangan dalam pemilihan yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi pada bulan November, meskipun tuduhannya ditolak oleh komisi pemilihan saat itu.
Dia mengatakan tentara akan mengadakan pemilihan dan potensi perubahan pada konstitusi telah diidentifikasi dan akan dilakukan jika itu adalah "keinginan rakyat".
Sidang Suu Kyi berikutnya akan dijadwalkan pada hari Senin (24/5) di ibu kota Naypyitaw. Sejauh ini dia hanya muncul melalui tautan video dan belum diizinkan untuk berbicara langsung dengan pengacaranya.
Junta mengutip alasan keamanan untuk tidak mengizinkannya berbicara dengan pengacaranya secara pribadi pada saat otoritas militer belum menetapkan kendali atas negara itu dalam menghadapi protes harian, pemogokan, dan pemberontakan baru. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...