Jurnal WCC “Current Dialogue”, Fokus Memikirkan Kembali Keterlibatan Antaragama
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Current Dialogue, jurnal lama Dewan Gereja Dunia (World Council of Churches/WCC) tentang hubungan antaragama, sekarang tersedia secara online dan juga dalam bentuk cetak dalam format baru.
Menyadari perlunya dialog antaragama di tengah-tengah realitas agama yang berubah, jurnal berusaha menawarkan ruang untuk merangsang dan mempertahankan refleksi pada berbagai masalah antaragama.
“Harapan saya di tahun-tahun mendatang, Current Dialogue yang baru ini akan menawarkan landasan teologis yang dinamis dan kontekstual untuk debat tentang isu-isu, di jantung keterlibatan antaragama dari perspektif ekumenis,” Sekretaris Jenderal WCC Pdt Dr Olav Fykse Tveit menulis dalam kata pengantar, seperti dilansir oikoumene.org pada 17 Desember 2019.
Current Dialogue akan diproduksi setiap tahun dengan tim editorial sendiri oleh penerbit jurnal Wiley sebagai edisi khusus WCC triwulanan, The Ecumenical Review, yang telah diterbitkan oleh Wiley atas nama WCC sejak 2009.
Current Dialogue mulai dipublikasikan pada 1980-1981, oleh program WCC, Dialogue with People of Living Faiths and Ideologies.
Mengekspresikan harapan agar jurnal tersebut menjadi “alat yang mudah diakses dan efektif untuk terlibat dalam persoalan antaragama yang berkomitmen”, Tveit menuliskan, “Semoga ini benar-benar berfungsi meningkatkan eksplorasi lebih lanjut serta perluasan minat dalam keterlibatan antaragama dalam cara yang segar dan berbuah. Semoga itu menjawab dengan integritas dan wawasan beberapa pertanyaan paling mendesak di zaman kita.”
Isu garapan Current Dialogue berfokus pada tema “Dalam Kejujuran dan Harapan: Memikirkan Kembali Keterlibatan Antaragama untuk Era Kita”, dan dibuka dengan sebuah artikel oleh sarjana lintas agama dan mantan Wakil Sekretaris Jenderal WCC, Wesley Ariarajah, tentang sejarah keterlibatan WCC dalam dialog antaragama. Penulis lain menawarkan refleksi untuk memikirkan kembali keterlibatan antaragama dari berbagai perspektif, Pdt Dr Peniel Rajkumar menuliskan editorial pembuka.
“Lensa kejujuran dan harapan membantu memastikan bahwa etos volume ini secara bersamaan tetap kritis, kreatif, dan konstruktif,” tulisnya.
Jurnal ini menampilkan bahasan akademisi, praktisi antaragama, peneliti, mahasiswa, lembaga, pemimpin agama dari berbagai agama, dan semua yang tertarik dalam studi agama.
Pelanggan The Ecumenical Review menerima dan memiliki akses ke Current Dialogue sebagai bagian dari langganan reguler, memperluas jangkauan Current Dialogue ke hampir 6.000 lembaga di seluruh dunia.
Editor : Sotyati
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...