Jurnalis Reuters Di Lebanon Selatan Tewas dalam Serangan Israel
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Sebuah peluru Israel mendarat di tengah pertemuan jurnalis internasional yang meliput bentrokan di perbatasan di Lebanon selatan pada hari Jumat (13/10), menewaskan seorang videografer Reuters dan menyebabkan enam jurnalis lainnya terluka.
Seorang fotografer Associated Press (AP) di lokasi kejadian melihat jenazah videografer Reuters, Issam Abdallah, dan enam orang yang terluka, beberapa di antara mereka dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans. Gambar dari tempat kejadian menunjukkan sebuah mobil hangus.
“Kami sangat sedih untuk memberi tahu Anda bahwa videografer kami, Issam Abdallah, telah terbunuh,” kata kantor berita Reuters dalam sebuah pernyataan. Badan tersebut menambahkan bahwa Abdallah adalah bagian dari kru Reuters di Lebanon selatan yang memberikan sinyal langsung.
Reuters mengatakan dua jurnalisnya, Thaer Al-Sudani dan Maher Nazeh, terluka dalam penembakan di wilayah perbatasan.
Juru bicara Gedung Putih, Olivia Dalton, mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat (13/10) bahwa doa Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, ditujukan kepada keluarga videografer berita Reuters yang terbunuh saat bekerja di Lebanon selatan.
“Kami tahu bahwa pekerjaan yang Anda semua lakukan sangatlah berbahaya dan hari ini adalah pengingat akan hal itu,” kata Dalton.
Seorang pejabat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan kepada Al Arabiya English bahwa para pejabat AS sedang berupaya mengumpulkan informasi lebih lanjut. “Jurnalisme adalah hal mendasar bagi masyarakat bebas. Hari ini dan setiap hari, kami berdiri bersama para jurnalis di seluruh dunia yang melakukan pekerjaan penting yang kita semua andalkan setiap hari, terkadang dalam kondisi berbahaya,” kata Juru Bicara NSC, Adrienne Watson, dalam sebuah pernyataan email.
Sekelompok jurnalis dari berbagai media berada di dekat Alma al-Shaab dekat perbatasan dengan Israel ketika mereka terjebak dalam penembakan lintas perbatasan, kata salah satu dari dua koresponden AFP yang terluka.
Sumber keamanan Lebanon mengatakan kepada AFP bahwa serangan awal Israel terjadi setelah upaya infiltrasi oleh faksi Palestina dari sisi perbatasan Lebanon.
Al-Jazeera mengatakan dua wartawan mereka termasuk di antara korban luka, dan menyalahkan kendaraan mereka yang melakukan pengeboman Israel. Mereka menamai mereka sebagai Carmen Joukhadar dan Elie Brakhya.
“Kami sangat prihatin bahwa sekelompok jurnalis yang diidentifikasi dengan jelas telah terbunuh dan terluka saat melakukan pekerjaan mereka,” kata direktur berita global AFP, Phil Chetwynd. “Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada teman-teman kami di Reuters atas meninggalnya Issam dan kami semua membantu rekan-rekan kami yang terluka di rumah sakit.”
Koresponden AFP melaporkan penembakan menargetkan desa Dhayra, Alma al-Shaab dan Adaysseh, dengan asap mengepul dari daerah tersebut.
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...