Jurnalis Rusia Meninggal Ditembak di Ukraina
KYIV, SATUHARAPAN.COM - Polisi di Kyiv mengatakan, wartawan Rusia, Arkady Babchenko, yang melarikan diri dari negaranya untuk menghindari "pelecehan politik," ditembak mati di Kyiv.
Perdana menteri Ukraina menyalahkan Rusia atas pembunuhan itu.
Babchenko tampaknya ditembak dari belakang di tangga menuju apartemennya di Kyiv pada 29 Mei, setelah berbelanja makanan, kata polisi Ukraina.
Kematian wartawan berusia 41 tahun itu mengejutkan rekan-rekannya dan menambah ketegangan antara Rusia dan Ukraina, yang hubungannya telah rusak akibat pencaplokan Krimea oleh Rusia, dan dukungan Rusia bagi militan separatis dalam perang yang menimbulkan kehancuran di timur Ukraina.
Dalam komentarnya di televisi, Selasa (30/5), Kepala Kepolisian Kyiv, Andriy Krishchenko mengatakan, polisi berasumsi Babchenko menjadi sasaran karena pekerjaannya. "Yang jelas pembunuhan itu adalah kegiatan profesionalnya," katanya.
Dalam posting di Facebook hanya beberapa jam setelah berita kematian Babchenko muncul, Perdana Menteri Volodymyr Hroysman mengatakan, "Saya yakin, pemerintahan totaliter Rusia tidak bisa memaafkan kejujuran dan prinsip-prinsip yang dianutnya."
Namun di Moskow, Komite Investigasi Rusia menjauhkan diri dari tuduhan pembunuhan itu dan mengatakan, telah melancarkan penyelidikan kriminalnya sendiri atas kematian Babchenko.
"Komite Investigasi Rusia tidak akan mengabaikan kejahatan brutal terhadap warga Rusia," kata juru bicara komite, Svetlana Petrenko.(VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Pemberontak Suriah: Kami Tak Mencari Konflik, Israel Tak Pun...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Pemimpin kelompok pemberontak Islamis Suriah, Hayat Tahrir al-Sham (HTS), ...