Juru Kamera AS Terinfeksi Ebola di Liberia
DALLAS, SATUHARAPAN.COM - Seorang juru kamera AS yang bekerja di Liberia, positif terinfeksi Ebola dan diterbangkan ke AS Jumat (3/10) untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Juru kamera tersebut berusia 33 tahun, yang bekerja di NBC News dan ditempatkan di Liberia selama tiga tahun.
Lebih dari 3.300 orang meninggal di empat negara Afrika Barat akibat terjangkit Ebola.
Presiden Barack Obama berjanji memberikan bantuan federal untuk menanggulangi penyebaran virus Ebola di AS, sejak terjadi kasus pertama di AS.
Juru Kamera yang tidak disebutkan namanya, merupakan warga keempat yang positif terjangkit Ebola, semuanya terjangkit Ebola di Liberia. Tiga warga AS lainnya yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di Liberia, diterbangkan ke AS terpisah, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut karena terjangkit Ebola.
Juru kamera itu baru direkrut oleh NBC News hari Selasa (30/9), kata media AS, dan keesokan harinya mengalami gejala Ebola, demam dan rasa sakit di sekujur tubuh. Setelah menjalani uji medis, ia positif terinfeksi Ebola.
Presiden NBC News Deborah Turness telah mengonfirmasi juru kameranya terinfeksi Ebola.
“Kami akan berusaha juru kamera kami mendapat perawatan terbaik, yang memiliki kemampuan menangani pasien Ebola,” kata Turness.
Seluruh awak NBC termasuk Ketua Kesehatan Nancy Synderman, dibawa pulang ke AS dari Liberia dengan menggunakan pesawat pribadi dan akan dikarantina selama 21 hari.
Sementara di Texas, 100 orang diperiksa kesehatannya karena diduga terpapar virus Ebola, setelah Thomas Eric Duncan, warga negara Liberia, positif terinfeksi Ebola di Dallas, ia tinggal di AS selama dua pekan untuk mengunjungi saudaranya.
Duncan merupakan orang pertama di AS yang terinfeksi Ebola, pejabat Liberia mengatakan Duncan sudah diperiksa kesehatannya di Liberia. (bbc.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...