Jusuf Kalla Diminta Bersyukur Sudah Jadi Wapres
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul meminta Jusuf Kalla introspeksi diri dan bersyukur telah digandeng menjadi Wakil Presiden RI. Sebab, siapapun yang didampingi Jusuf Kalla dalam pemilihan presiden, memiliki elektabilitas lebih baik dan pasti menang.
“Saya rasa Pak Jusuf Kalla harus introspeksi, bersyukurlah sudah jadi Wapres. JK pernah jadi Wapres Pak Susilo Bambang Yudhoyono di tahun 2004 dan sekarang jadi pasangan Pak Joko Widodo, artinya siapa pun presiden yang didampingi Pak JK itu akan menang,” kata Ruhut saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Snein (18/5).
Selain itu, dia juga meminta JK berhati-hati dalam mengeluarkan statement (pernyataan) kepada media, sehingga tidak terlihat ada perseteruan dalam pemerintahan yang tengah dipimpin. “Ada wartawan tanya, Pak Wapres bagaimana soal reshuffle kabinet, lalu JK malah menjawab Luhut Pandjaitan (Kepala Staf Presiden) juga bisa di-reshuffle,” tutur penghuni Komisi III DPR RI itu.
“Janganlah bicara seperti itu, tidak baik,” dia menambahkan.
Ruhut pun menilai, JK sering lupa bahwa dirinya adalah seorang Wapres, bukan Presiden. Padahal, hal tersebut sangat sensitif untuk sosok yang bersuku Jawa. “di suku Jawa, ada pepatah bayangannya saja gak boleh kau langkahi apalagi orangnya,” ujar politisi Partai Demokrat itu.
Belakangan aktivitas JK sebagai Wapres mendapat cukup banyak sorotan media. Wapres JK mengingatkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menghentikan operasi penangkapan dan pembakaran kapal asing yang mencuri ikan di perairan Indonesia. Ia meminta Menteri Susi fokus pada upaya peningkatan produktivitas perikanan ketimbang perang terhadap kapal asing yang mencuri ikan.
Menurut Wapres JK, Kementerian Kelautan dan Perikanan cukup konsisten mengawasi pencurian ikan. "Bakar membakar kapal sudah bukan zamannya lagi. Ini saatnya periode peningkatan produktivitas perikanan," kata JK di sela peresmian program Jangkau, Sinergi dan Guideline atau Jaring di Pelabuhan Boddia, Takalar, Sulawesi Selatan, Senin, 11 Mei 2015.
Wapres JK juga mengatakan Presiden Jokowi tengah mempersiapkan perombakan kabinet di usia setengah tahun pemerintahannya, padahal beberapa kali dikonfirmasi masalah reshuffle kabinet, Presiden Jokowi enggan berkomentar.
"Kami telah mengatakan bahwa setiap enam bulan kami harus mengevaluasi kinerja para menteri," kata Jusuf Kalla, kepada Financial Times, yang melansirnya kemarin (17/5). Ia menambahkan bahwa perubahan kabinet itu bisa diumumkan dalam waktu dekat.
Namun, Financial Times tidak menyebutkan kapan dan dimana Jusuf Kalla menyatakan hal itu. Namun bila melihat jadwal Wapres, JK kemungkinan menyatakan hal itu dalam lawatannya ke London, yang dimulai sejak 13 Mei lalu. Kemarin (17/5), sebagaimana diberitakan Antara, JK menerima pengurus Indonesia Islamic Center London di kediaman salah putrinya, Lisa.
Editor : Bayu Probo
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...