Jutaan Orang Berisiko Terpapar Polusi Beracun
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Ratusan juta orang di seluruh dunia berisiko terpapar polusi beracun, kata peringatan beberapa kelompok pecinta lingkungan pada Senin (4/11), memublikasikan daftar beberapa daerah terburuk di dunia, termasuk tempat pengolahan di Afrika untuk elektronik Eropa.
Kami memperkirakan bahwa kesehatan lebih dari 200 juta orang berisiko mengalami dampak akibat polusi di dunia yang semakin berkembang, kata Richard Fuller, yang mengepalai badan pengawas lingkungan yang berbasis di AS, Blacksmith Institute.
Intitusi tersebut dan Green Cross Switzerland memublikasikan sebuah daftar baru sepuluh besar World's Worst Polluted Places (Negara Paling Tercemar Polusi di Dunia) - pertama mereka sejak 2007 - berdasarkan lebih dari 2.000 penilaian risiko di tempat-tempat paling tercemar di 49 negara.
Daerah pengolahan terbesar kedua Afrika Barat untuk timbunan limbah elektronik terbesar di dunia, di Agbogbloshie di ibu kota Ghana, Accra, termasuk di antara kota baru tersebut.
Setiap tahun, Ghana mengimpor sekitar 215.000 ton elektronik bekas, khususnya dari Eropa Barat - jumlah yang diperkirakan bertambah dua kali lipat pada 2020, menurut laporan tersebut.
Masalah kesehatan utama terkait dengan pemrosesan limbah elektronik di Ghana adalah pembakaran kabel untukmendapatkan kembali bagian dalam tembaga, kata laporan itu, menekankan bahwa kabel dapat mengandung berbagai logam berat, termasuk timbal.
Sampel tanah dari sekitar Agbogbloshie menunjukkan adanya konsentrasi logam beracun yang jumlahnya 45 kali lebih dari tingkat yang dapat diterima, kata laporan itu. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...