Loading...
FOTO
Penulis: Sabar Subekti 08:11 WIB | Jumat, 29 November 2024

Jutaan Ton Plastik Mengotori Dunia di Sekitar Kita

Jutaan Ton Plastik Mengotori Dunia di Sekitar Kita
Anak-anak berjalan di sepanjang puing-puing, termasuk plastik, yang terdampar di pantai akibat topan sebelumnya di sepanjang daerah kumuh tepi teluk pada hari Selasa, 26 November 2024, di Navotas, Filipina. (Foto: AP/Aaron Favila)
Jutaan Ton Plastik Mengotori Dunia di Sekitar Kita
Seorang anak laki-laki duduk di atas ban di antara sampah saat matahari terbenam di sebuah pantai di Saint-Marc, Haiti, hari Kamis, 10 Oktober 2024. (Foto: dok. AP/Odelyn Joseph)
Jutaan Ton Plastik Mengotori Dunia di Sekitar Kita
Orang-orang menyimpan berbagai bahan limbah dalam karung plastik untuk dipilah di New Delhi, India, hari Selasa, 26 November 2024. (Foto: AP/Manish Swarup)
Jutaan Ton Plastik Mengotori Dunia di Sekitar Kita
Pengendara melewati sampah, sebagian besar plastik, yang menumpuk di pinggir jalan di Jakarta, Indonesia, hari Selasa, 26 November 2024. (Foto: AP/Dita Alangkara)
Jutaan Ton Plastik Mengotori Dunia di Sekitar Kita
Pemulung Salmaan dan Usman Sheikh, kanan, mencari bahan daur ulang selama gelombang panas di tempat pembuangan sampah di pinggiran Jammu, India, hari Rabu, 19 Juni 2024. (Foto: dok. AP/Channi Anand)
Jutaan Ton Plastik Mengotori Dunia di Sekitar Kita
Sampah plastik disimpan di pusat daur ulang di Frankfurt, Jerman, hari Rabu, 27 November 2024. (Foto: AP/Michael Probst)
Jutaan Ton Plastik Mengotori Dunia di Sekitar Kita
Relawan Alexandra Water Warriors membersihkan sungai Juksei di jantung kota Alexandra dari polusi plastik di Johannesburg, Afrika Selatan, hari Rabu, 27 November 2024. (Foto: AP/Jerome Delay)
Jutaan Ton Plastik Mengotori Dunia di Sekitar Kita
Seorang pekerja sanitasi mengumpulkan sampah, hari Sabtu, 16 November 2024, di wilayah Brooklyn, New York. (Foto: dok. AP/Yuki Iwamura)
Jutaan Ton Plastik Mengotori Dunia di Sekitar Kita
Pengumpul sampah daur ulang bekerja di tempat pembuangan sampah terbuka Lixao di Santo Antonio do Descoberto, negara bagian Goias, Brasil, pada 4 Juni 2024. (Foto: dok. AP/Eraldo Peres)

SATUHARAPAN.COM-Di pantai Filipina, anak-anak bertelanjang kaki melompat dan bermain di atas tumpukan plastik yang terdampar di pantai akibat topan sebelumnya.

Sebagian besar sampah plastik dunia berakhir di sungai yang akhirnya membawanya ke lautan. Dalam perjalanan, sampah tersebut sering kali tertelan oleh ikan, burung, dan satwa liar lainnya, seperti tiga ekor burung coot yang mencari jalan melalui sampah plastik yang mengotori sungai Serbia.

Plastik, bahan yang sangat serbaguna yang dapat diubah menjadi bentuk tak terbatas yang berguna dalam segala hal mulai dari konstruksi hingga pengemasan, juga merupakan momok.

Ini adalah masalah yang coba diatasi oleh negara-negara di Korea Selatan, tempat putaran terakhir negosiasi sedang berlangsung mengenai perjanjian yang mengikat secara hukum yang ditujukan untuk mencari solusi.

Penggunaannya telah meledak dalam setengah abad terakhir, dan produksi global diproyeksikan mencapai 736 juta ton pada tahun 2040, naik 70% dari tahun 2020, tanpa perubahan kebijakan, menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan.

Hanya sekitar 9% dari itu yang didaur ulang, dan sebagian besar sisanya berakhir di dunia di sekitar kita.

Di Johannesburg, Afrika Selatan, jaring menjebak sampah plastik di Sungai Juksei, memberi kesempatan kepada relawan untuk membersihkannya.

Di Jakarta, Indonesia, sampah pinggir jalan menumpuk begitu tinggi hingga mengancam akan masuk ke jalan raya. Dan di kota kumuh New Delhi, dengan tampaknya setiap inci lanskapnya dipenuhi sampah plastik, kantong-kantong menunggu untuk disortir oleh para pengumpul yang berharap untuk menjualnya kembali.

Dan di Saint-Marc, Haiti, seorang anak laki-laki menikmati matahari terbenam dari tempat bertenggernya yang dikelilingi plastik dan sampah lainnya. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home