Kabinet Gemuk Presiden Prabowo Disorot Media Asing
Ini Kabinet tergemuk setelah tahun 1966 dengan 109 anggota.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Presiden Prabowo Subianto yang baru dilantik melantik Kabinet terbesar di Indonesia sejak 1966 pada hari Senin (21/10), dengan 109 anggota yang mewakili janjinya untuk pemerintahan yang kuat.
Ia mengumumkan susunan kabinet pada hari Minggu (20/10) malam dan menamai Kabinetnya yang terdiri dari menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga negara sebagai "Kabinet Merah Putih," yang mengacu pada warna bendera Indonesia.
Subianto menjadi presiden kedelapan dari ekonomi terbesar di Asia Tenggara pada hari Minggu.
Kabinet pendahulu Subianto, Joko Widodo, memiliki 34 menteri dan kepala lembaga pemerintah. Kabinet Subianto adalah yang terbesar sejak 1966 ketika Presiden pertama Indonesia Sukarno membentuk jajaran 132 menteri dalam situasi politik yang sangat tegang setelah kudeta 1965 yang gagal. Kabinet Dwikora 2 dibubarkan sebulan kemudian.
Prabowo Subianto sebelumnya mengatakan bahwa ia membutuhkan pemerintahan yang kuat, meskipun para analis mengatakan bahwa Kabinetnya yang "gemuk" akan membuat birokrasi menjadi gemuk.
"Saya ingin menciptakan pemerintahan yang kuat yang akan menyatukan masyarakat multikultural dan berbagai kepentingan politik," kata Subianto sebelum mengundang lebih dari 100 orang untuk wawancara di kediamannya minggu lalu. "Ini harus menjadi koalisi yang besar, dan beberapa orang akan mengatakan Kabinet saya gemuk."
Kabinet tersebut menampilkan politisi dari koalisi tujuh partai yang mendukung kemenangannya dalam pemilihan umum Februari, dan tokoh-tokoh yang bersekutu dengan Kabinet Widodo, yang diangkat kembali untuk melanjutkan pekerjaan mereka di bawah kepresidenan Subianto. Para analis mengatakan langkah itu merupakan hadiah politik bagi Joko Widodo atas dukungan diam-diamnya dalam pemilihan umum.
Prabowo dilantik bersama wakil presiden barunya, mantan Wali Kota Surakarta berusia 37 tahun Gibran Rakabuming Raka. Ia memilih Raka, yang merupakan putra Joko Widodo, sebagai calon wakil presidennya, dengan Koko Widodo lebih menyukai Prabowo Subianto daripada kandidat dari partainya sendiri. Para mantan pesaing tersebut menjadi sekutu diam-diam, meskipun presiden Indonesia biasanya tidak mendukung kandidat.
Prab owo adalah pesaing lama Joko Widodo, yang mencalonkan diri melawannya untuk kursi kepresidenan dua kali dan menolak menerima kekalahannya pada kedua kesempatan, pada tahun 2014 dan 2019.
Namun, Joko Widodo menunjuk Prabowo Subianto sebagai kepala pertahanan setelah pemilihannya kembali, membuka jalan bagi aliansi meskipun ada partai politik yang bersaing. Selama kampanye, Prabowo mencalonkan diri sebagai pewaris presiden yang populer, bersumpah untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan khasnya seperti pembangunan ibu kota baru senilai miliaran dolar dan pembatasan ekspor bahan mentah yang dimaksudkan untuk meningkatkan industri dalam negeri.
Didukung oleh Joko Widodo, Prabowo Subianto meraih kemenangan telak dalam pemilihan presiden langsung pada bulan Februari dengan janji keberlanjutan kebijakan.
Prabowo Subianto mengangkat kembali hampir setengah dari anggota Kabinet Joko Widodo, termasuk Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menjadikannya orang pertama yang memegang jabatan tersebut di bawah tiga presiden yang berbeda.
Indrawati, 62 tahun, yang pernah menjabat sebagai direktur eksekutif Dana Moneter Internasional dan direktur pelaksana Bank Dunia, adalah salah satu menteri keuangan terlama di Indonesia, telah menjabat untuk waktu yang lama di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
Ia telah mendapatkan rasa hormat yang besar di kalangan internasional, terutama atas reformasinya terhadap sistem perpajakan Indonesia yang kacau dan perannya dalam mengarahkan Indonesia melalui krisis keuangan global dan pandemi COVID-19.
“Kami secara teratur berkonsultasi satu sama lain untuk membahas strategi penguatan Kementerian Keuangan dan keuangan negara untuk mendukung program-programnya,” kata Indrawati kepada wartawan setelah bertemu denganPrabowo Subianto pekan lalu.
Menteri lain dari Kabinet Widodo termasuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Energi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Subianto telah mengumumkan tujuan ambisius untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahunan menjadi 8% pada akhir masa jabatan lima tahunnya, dan memulai program pengeluaran yang ambisius, termasuk peningkatan belanja pertahanan, kenaikan gaji pegawai negeri, dan program untuk memberikan 83 juta anak-anak makan gratis.
Daftar Nama Menteri Kabinet Merah Putih
- Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan: Yusril Ihza Mahendra
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Airlangga Hartarto
- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan: Pratikno
- Menteri Koordinator Politik dan Keamanan: Budi Gunawan
- Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan: Agus Harimurti Yudhoyono
- Menteri Koordinator Pangan: Zulkifli Hasan
- Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat: Abdul Muhaimin Iskandar
- Menteri Sekretaris Negara: Prasetyo Hadi
- Menteri Pertahanan: Sjafrie Sjamsoeddin
- Menteri Dalam Negeri: Tito Karnavian
- Menteri Luar Negeri: Sugiono
- Menteri Agama: Nasaruddin Umar
- Menteri Hukum: Supratman Andi Agtas
- Menteri Hak Asasi Manusia: Natalius Pigai
- Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan: Agus Andrianto
- Menteri Keuangan: Sri Mulyani
- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah: Abdul Mu'ti
- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi: Satrio Sumantri Brodjonegoro
- Menteri Kebudayaan: Fadli Zon
- Menteri Kesehatan: Budi Gunadi Sadikin
- Menteri Sosial: Saifullah Yusuf
- Menteri Ketenagakerjaan: Yassierli
- Menteri Penempatan Migran: Abdul Kadir Karding
- Menteri Perindustrian: Agus Gumiwang Kartasasmita
- Menteri Perdagangan: Budi Santoso
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Bahlil Lahadalia
- Menteri Pekerjaan Umum: Raden Dodi Hanggodo
- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman: Maruarar Sirait
- Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal: Yandri Susanto
- Menteri Transmigrasi: Iftitah Suryanegara
- Menteri Perhubungan: Dudy Purwagandhi
- Menteri Komunikasi dan Digital: Meutya Hafid
- Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
- Menteri Kehutanan: Raja Juli Antoni
- Menteri Kelautan dan Perikanan: Sakti Wahyu Trenggono
- Menteri Agraria dan Tata Ruang: Nusron Wahid
- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional: Rachmat Pambudy
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi: Rini Widiantini
- Menteri Badan Usaha Milik Negara: Erick Thohir
- Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana Nasional: Wihaji
- Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup: Hanif Faisol
- Menteri Investasi dan Hilirisasi/ Kepala Badan Penanaman Modal: Rosan Roeslani
- Menteri Koperasi: Budi Arie
- Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah: Maman Abdurrahman
- Menteri Pariwisata: Widianti Putri
- Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif: Teuku Riefky Harsya
- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak: Arifatul Choiri Fauzi
- Menteri Pemuda dan Olahraga: Dito Ariotedjo
- Jaksa Agung: ST Burhanuddin
Daftar Kepqala Badan
- Kepala Badan Intelijen Negara: M Herindra
- Kepala Staf Kepresidenan: AM Putranto
- Kepala Presidential Communication Office (PCO): Hasan Nasbi
- Sekretaris Kabinet: Teddy Indra Wijaya
Daftar Nama Wakil Menteri Kabinet Merah Putih
- Wamen Koordinator Politik dan Keamanan: Lodewijk Freidrich Paulus
- Wamen Koordinator Bidang Hukum, HAM, Migrasi dan Pemasyarakatan: Otto Hasibuan
- Wamen Sekretaris Negara: Bambang Eko Surhayanto
- Wamen Sekretaris Negara: Juri Adiantoro
- Wamendagri: Bima Arya Sugiharto
- Wamendagri: Ribka Haluk
- Wamenlu: M Anis Matta
- Wamenlu: Arrmanatha Christiawan Nasir
- Wamenlu: Arif Havas Oegroseno
- Wamen Pertahanan: Donny Hermawan
- Wamenag: H Muhammad Syafii
- Wamenhum: Edward Omar Syarief Hariej
- Wamenham: Mugiyanto
- Wamen Imigrasi dan Pemasyarakatan: Silmy Karim
- Wamenkeu: Thomas Djiwandono
- Wamenkeu: Suahasil Nazara
- Wamenkeu: Anggito Abimayu
- Wamen Pendidikan: Fajar Riza Ul Haq
- Wamen Pendidikan: Atip Latipulhayat
- Wamen Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi: Fauzan
- Wamen Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi: Stella Christie
- Wamen Kebudayaan: Giring Ganesha
- Wamen Kesehatan: Dante Saksono Harbuwono
- Wamen Sosial: Agus Jabo
- Wamenaker: Immanuel Ebenezer
- Wamen Perlindungan Pekerja Migran/Wakil Kepala Badan Pekerja Migran: Christina Aryani
- Wamen Perlindungan Pekerja Migran/Wakil Kepala Badan Pekerja Migran: Dzulfikar Ahmad Tawalla
- Wamen Perindustrian: Faisol Riza
- Wamen Perdagangan: Dyah Roro Esti
- Wamen ESDM: Yuliot Tanjung
- Wamen PU: Diana Kusumastusti
- Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman: Fahri Hamzah
- Wamen Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal: Riza Patria
- Wamen Transmigrasi: Viva Yoga Mauladi
- Wamen Perhubungan: Suntana
- Wamen Komunikasi dan Digital: Angga Raka Prabowo
- Wamen Komunikasi dan Digital: Nezar Patria
- Wamen Pertanian: Sudaryono
- Wamen Kehutanan: Sulaiman Umar
- Wamen Kelautan dan Perikanan: Didit Herdiawan
- Wamen Agraria dan Tata Ruang/Wakil Badan Perlindungan Pertanahan Nasional: Ossy Dermawan
- Wamen Perencanaan Pembangunan Nasional: Febrian Alphyanto Ruddyard
- Wamen Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi: Muraji Arianto
- Wamen BUMN: Kartika Wirdjo Artmojo
- Wamen BUMN: Aminuddin Ma'ruf
- Wamen BUMN: Dony Oskaria
- Wamen Kependudukan Keluarga/Wakil Kepala Kependudukan Keluarga Berencana: Ratu Ayu Isyana Bagus Oka
- Wamen Lingkungan Hidup: Diaz Faisal Hendropriyono
- Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi: Tudo Tua Pasaribu
- Wamen Koperasi: Ferry Juliantono
- Wamen UMKM: Helvi Yuni Moraza
- Wamen Pariwisata: Ni Luh Puspa
- Wamen Ekonomi Kreatif: Irene Umar
- Wamen PPA: Veronica Tan
- Wamen Pemuda dan Olahraga: Taufik Hidayat
- Wakil Kepala Staf Kepresidenan:M Qodari. (dengan AP)
Editor : Sabar Subekti
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...