Kacamata Pelindung COVID-19, Perlukah?
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perlindungan diri menjadi salah satu penting, selain menjaga kebersihan diri di masa pandemi COVID-19. Selain masker dan pelindung wajah, perlukah Anda sampai mengenakan kacamata atau goggles untuk melindungi diri dari terkena COVID-19?
Anthony Fauci, MD, penasihat Gedung Putih sekaligus direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular mengatakan, kacamata atau pelindung mata selain masker mungkin disarankan.
"Secara teoritis, Anda harus melindungi semua permukaan mukosa," katanya. Jadi, jika Anda memiliki kacamata atau pelindung mata, kamu harus menggunakannya," kata dia selama wawancara di Instagram Live dengan ABC, seperti dari dilansir Health, Sabtu (1/8).
Pakar penyakit menular Amesh A. Adalja mengatakan, mata perlu dilindungi dari paparan virus karena ada selaput lendir di sana.
Menurut dia, pada dasarnya jika tetesan air batuk atau bersin seseorang yang terinfeksi COVID-19 masuk ke mata orang lain, ada kemungkinan orang ini juga bisa terinfeksi.
"Kami memiliki laporan kasus orang yang terinfeksi karena kurangnya perlindungan mata, karena alasan inilah petugas layanan kesehatan memakai pelindung mata ketika mereka merawat pasien dengan COVID-19," kata dia.
Selain itu, orang bisa terinfeksi melalui mata saat menyentuh atau menggosoknya, sementara dia tidak tahu ada virus penyebab COVID-19 di tangannya.
Untuk alasan inilah American Academy of Ophthalmology menyarankan pemakai lensa kontak yang lebih sering menyentuh mata daripada orang kebanyakan beralih ke kacamata.
Di sisi lain, Joel S. Schuman, MD, direktur NYU Langone Eye Center dan ketua Departemen Ophthalmology di NYU Langone Health, menuturkan, tidak mungkin seseorang akan terkena COVID-19 melalui mata mereka.
Tetapi dia juga mengatakan, orang lebih mungkin terinfeksi tanpa pelindung mata daripada mengenakannya.
Studi dalam jurnal The Lancet pada Juni menunjukkan, memakai pelindung mata dapat mengurangi kemungkinan terinfeksi SARS-CoV-2.
Berdasarkan studi itu, peneliti dari Kanada dan Lebanon menemukan, orang hampir tiga kali lebih mungkin mendapatkan COVID-19 tanpa pelindung mata (kacamata atau pelindung wajah) daripada mengenakannya.
Geoffrey Leung, direktur medis Riverside University Health System di California mengatakan jika orang berjarak enam kaki atau dua meter dari orang lain, mereka tidak mungkin terinfeksi melalui mata. Tetapi jika mereka berinteraksi dengan seseorang yang tidak mengenakan masker, ada risiko kecil tapi signifikan.
"Merujuk infeksi pernapasan lainnya, kami percaya kacamata dapat mengurangi risiko hingga 80-90 persen," kata Leung.
Menurut dia, pelindung mata mungkin penting bagi siapa saja yang khawatir terinfeksi, seperti di tempat-tempat di mana jarak sosial tidak dapat atau sulit dilakukan. (Antara)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...