Kadar Polonium Indikasikan Keterlibatan Pihak Ketiga dalam Kematian Arafat
LAUSANNE, SATUHARAPAN.COM – Kadar polonium tinggi yang ditemukan dalam jasad dan barang pribadi dari pemimpin Palestina Yasser Arafat mengindikasikan keterlibatan pihak ketiga dalam kematiannya pada 2004, tutur ilmuwan Swiss, Kamis (7/11).
Profesor Francois Bochud dari Lausanne Institute of Applied Radiophysics mengatakan timnya mengukur kadar polonium hingga 20 kali lebih tinggi dibanding yang pihaknya gunakan untuk tujuan mendeteksi dalam penelitiannya.
“Secara definisi, hal tersebut mengindikasikan keterlibatan pihak ketiga,” ujar Bochud kepada para wartawan. “Hasil kami memberikan dukungan moderat bagi teori peracunan.”
Namun, penyelidikan laboratorium tersebut tidak bisa mengatakan dengan pasti apakah Arafat tewas akibat polonium.
“Kita tidak bisa mengatakan polonium merupakan penyebab utama kematiannya... kami juga tidak bisa mengesampingkannya,” kata Bochud, yang institusinya merupakan bagian dari Vaudois University Hospital Centre yang dihormati di Swiss.
Koleganya Patrice Mangin mengatakan laboratorium tersebut mungkin bisa saja mengategorikan temuannya jika pihaknya sudah bisa memperoleh sampel biologis dari pemimpin Palestina tersebut tak lama setelah kematiannya sembilan tahun lalu.
Arafat wafat di rumah sakit dekat Paris pada 11 November 2004. (AFP/Antara)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...